Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menghina Pengadilan, Keponakan PM Singapura Didenda

Kasus hukum Li Shengwu berawal ketika dia mengunggah di jejaring sosial Facebook pada 2017. Saat itu, Li Shengwu mengatakan pemerintah Singapura sangat suka menyelesaikan masalah lewat jalur hukum.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengikuti pertemuan ASEAN Leaders Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengikuti pertemuan ASEAN Leaders Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal

Bisnis.com, JAKARTA - Keponakan dari Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, yaitu Li Shengwu terlibat kasus penghinaan.

Alhasil, Li Shengwu harus membayar denda S$15.000 atau sekitar Rp160 juta setelah dinyatakan bersalah oleh pengadilan dalam kasus penghinaan pengadilan, Rabu (29/7/2020).

“Tampaknya pengadilan telah mengeluarkan putusan pada kasus saya hari ini. Saya tidak setuju dengan putusannya,” kata Li Shengwu lewat unggahan di Facebook pada Rabu (29/7/2020).

Soal ini, juru bicara Mahkamah Agung mengonfirmasi ada putusan pada kasus ini pada Rabu meski belum bisa memberikan detilnya.

Kasus hukum Li Shengwu berawal ketika dia mengunggah di jejaring sosial Facebook pada 2017.

Saat itu, Li Shengwu mengatakan pemerintah Singapura sangat suka menyelesaikan masalah lewat jalur hukum. Dia juga mengatakan pemerintah Singapura memiliki sistem pengadilan yang lentur.

Pada awal tahun ini, dia mengatakan memilih untuk tidak meladeni proses hukum yang melibatkan dirinya. Unggahan di Facebook pada 2017 itu terkait konflik terbuka antara anak-anak dari pendiri Singapura Lee Kuan Yew.

Konflik ini melibatkan Lee Hsien Loong dan ayah dari Li Shengwu, Lee Hsien Yang, yang merupakan adik dari Lee Hsien Loong.

Saat ini, Li Shengwu tinggal di Amerika Serikat. Menteri Hukum Singapura Kannan Ramesh mengatakan jika Li Shengwu tidak membayar denda ini, maka dia bakalan menghabiskan waktu menjalani tahanan kurungan selama satu pekan seperti dilansir Straits Times.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper