Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Laut China Selatan, Scott Morrison Bilang Ilegal

Perdana Menteri Australia mengirim surat kepada PBB yang mengatakan klaim teritorial China di Laut China Selatan tidak konsisten dengan hukum internasional. 
Perdana Menteri Australia Scott Morrison./Reuters-David Gray
Perdana Menteri Australia Scott Morrison./Reuters-David Gray

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan klaim teritorial Beijing atas wilayah luas Laut China Selatan adalah ilegal bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dilansir dari express.co.uk pada Sabtu (25/7/2020), Perdana Menteri Australia mengirim surat kepada PBB yang mengatakan klaim teritorial China di Laut China Selatan tidak konsisten dengan hukum internasional. 

Surat itu menerangkan pemerintah Australia menolak segala klaim oleh China yang tidak sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, khususnya, klaim maritim yang tidak mematuhi aturannya tentang garis pangkal, zona maritim, dan klasifikasi.

Pemimpin oposisi Australia Anthony Albanese juga mendukung posisi Morrison di Laut China Selatan. Albanese mengatakan Australia perlu membela kepentingan nasional Australia, dan juga perlu membela hukum internasional.

"Dan hukum laut internasional memberikan kebebasan navigasi, yang sangat penting untuk perdagangan internasional," katanya. 

Surat itu juga menyoroti klaim garis sembilan garis kontroversial Beijing di Laut China Selatan yang kaya sumber daya.

Perdana Menteri Scott Morrison senada dengan AS dalam mengutuk ekspansi militer Beijing yang sistematis di kawasan itu. Awal bulan ini, China mengumumkan posisi AS di Laut China Selatan telah mengabaikan sejarah dan fakta.

China telah menggunakan peta bersejarah untuk menyatakan bahwa ia telah memiliki kendali atas wilayah itu selama berabad-abad. Pada 1982 Konvensi PBB tentang Hukum Laut memutuskan bahwa China tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim hak bersejarah atas Laut China Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper