Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia meminta semua negara yang mempersengketakan Laut China Selatan menjaga stabilitas di kawasan seiring panasnya hubungan antarnegara di Indo-Pasifik.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan stabilitas dan perdamaian di Laut China Selatan adalah harapan dari seluruh negara.
"Menghormati hukum internasional termasuk Unclos 1982 menjadi kunci untuk membuat Laut China Selatan menjadi laut yang stabil dan damai," katanya dalam konferensi pers di Istana Negara, Kamis (16/7/2020).
Begitu pula dengan Indonesia. Dia menegaskan Indonesia konsisten untuk menghormati hukum internasional yang berlaku pada Konvensi PBB tentang Hukum Laut (Unclos) 1982.
"[Indonesia meminta] semua negara berkontribusi menjaga perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan dan menahan diri dari tindakan yang bisa mengeskalasi ketegangan di kawasan," tegasnya.
Ketegangan di Laut China Selatan ini berkaitan konflik antara dua kekuatan besar, AS - China yang pada awal Juli sempat berbarengan melakukan latihan militer di sekitar Kepulauan Paracel.
Baca Juga
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menegaskan bahwa klaim China terhadap sebagian besar Laut China Selatan adalah tindakan melanggar hukum.
Pompeo juga menolak klaim China terhadap wilayah teritorial 12 mil laut di sekitar Kepulauan Spratly. Menurutnya, dunia tidak akan membiarkan China menduduki Laut China Selatan layaknya kerajaan maritimnya.
Beijing mengklaim perairan di sekitar Vanguard Bank di luar Vietnam, Luconia Shoals Malaysia, area dalam zona ekonomi eksklusif, dan Natuna Besar Indonesia.