Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Inggris telah mengumumkan ketentuan untuk sekitar 3 juta penduduk Hong Kong yang ingin berkesempatan menjadi warga negara Inggris.
Pada Rabu (22/7/2020), Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan bahwa penduduk Hong Hong pemegang paspor British National Overseas (BNO) Hong Kong beserta tanggungan mereka akan memiliki hak untuk mengajukan visa khusus Inggris mulai Januari 2021.
Paspor BNO adalah dokumen perjalanan tanpa hak kewarganegaraan yang dikeluarkan untuk warga Hong Kong oleh pemerintah Inggris sebelum wilayah ini dikembalikan ke tangan China pada 1997. Pemilik paspor BNO memiliki hak untuk mengunjungi Inggris dengan bebas visa selama enam bulan.
Nah, dengan adanya visa khusus yang ditawarkan, para pemegang paspor BNO di Hong Kong dapat mengajukan perluasan akses dua kali periode 30 bulan atau lima tahun untuk tinggal di Inggris, sebelum akhirnya menjadi warga negara Inggris.
Lantas ketentuan apa saja yang harus dipenuhi untuk mendapatkan visa khusus tersebut?
Dilansir BBC, pemegang paspor BNO dapat membawa tanggungan langsung, termasuk pasangan mereka yang tidak memiliki paspor ini, bersama dengan anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Tidak seorang pun yang lahir setelah tahun 1997 berhak atas paspor BNO dan paspor ini tidak diturunkan dari generasi ke generasi.
Namun, anak-anak pemegang paspor yang lahir pada tahun 1997 dan setelahnya atau berusia lebih dari 18 tahun akan dapat mendaftar jika mereka adalah bagian dari anggota keluarga.
Selain itu, para pemohon tidak harus memiliki pekerjaan sebelum tiba di Inggris dan tidak ada gaji minimum yang ditetapkan untuk mendapatkan visa ini.
Akan tetapi, pemegang paspor BNO harus mampu menghidupi diri sendiri secara finansial dan tidak akan memiliki akses untuk memperoleh tunjangan.
Mereka juga harus memiliki sertifikat tes tuberkulosis dan tidak pernah terjerat tindak hukum. Meski demikian, mereka yang pernah tersandung hukum karena kaitan dengan aksi demonstrasi baru-baru ini di Hong Kong masih akan memenuhi syarat.
Ketentuan lain yang dibutuhkan adalah pemohon harus menunjukkan komitmen untuk belajar bahasa Inggris, bahasa ibu di Negeri Ratu Elizabeth.
Penawaran ini disampaikan setelah pemerintah China memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong. Namun, Patel menegaskan bahwa tawaran itu menunjukkan bahwa Inggris memegang janjinya kepada penduduk Hong Kong “untuk menegakkan kebebasan mereka".
Di lain pihak, Beijing telah memperingatkan Inggris untuk tidak ikut campur dalam masalah domestik. Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan pada Mei bahwa semua pemegang paspor BNO "adalah warga negara China" dan langkah itu akan "melanggar hukum internasional".