Bisnis.com, JAKARTA - Para pemimpin negara Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan terkait stimulus penanganan Covid-19, Selasa (21/7/2020).
Kepastian itu terjadi setelah negosiasi panjang di Brussels sejak Jumat (17/7) akhir pekan lalu.
Dari nominal 750 miliar euro yang akan dikucurkan UE, sebanyak 390 miliar euro di antaranya bakal berwujud dana hibah. Sedangkan 360 miliar euro sisanya disalurkan dalam bentuk pinjaman jangka panjang.
Angka tersebut berubah dari proposal awal UE yang menganggarkan 500 miliar euro sebagai dana hibah. Perubahan dipicu ketidaksetujuan yang sempat disuarakan Frugal Four, kelompok negara yang beranggotakan Belanda, Austria, Swedia dan Finlandia.
"Saya lega. Kami akhirnya berhasil mewujudkan reaksi terhadap krisis terbesar yang pernah dihadapi Uni Eropa," ujar Angela Merkel, dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/7/2020).
Merkel, yang berada di pihak berlawanan dengan Frugal Four bersama Presiden Prancis Emanuel Macron, sempat memberikan kompromi atas perdebatan yang ada dengan proposal penurunan dana hibah jadi 400 miliar euro. Namun, proposal ini terus mendapat penolakan hingga Senin (20/7) petang.
Baca Juga
Kompromi akhirnya bisa disepakati di angka 390 miliar euro.
Kendati ada perubahan proporsi, pembagian negara yang menerima stimulus tersebut relatif tak berubah.
Negara-negara terdampak parah di kawasan Eropa Selatan seperti Italia dan Spanyol bakal mendapat porsi stimulus terbesar.
Dari anggaran yang diterima negara-negara tersebut, hampir sepertiga di antaranya wajib dialokasikan untuk menghadapi perubahan iklim, di samping penanganan wabah.
Komitmen ini disepakati guna tetap menunjang visi UE mewujudkan pengembangan energi ramah lingkungan.