Bisnis.com, JAKARTA – TikTok dikabarkan menunda pembicaraan untuk membangun kantor pusat global di Inggris. Hal itu menyusul langkah Inggris yang memblokir Huawei di negara tersebut.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (19/7/2020) pejabat Partai Komunis China memperingatkan bahwa perusahaan Inggris di Negeri Panda akan menghadapi aksi balasan oleh Beijing. Hal itu merupakan buntut perlakukan Negeri Ratu Elizabeth terhadap Huawei
Sebagai bentuk kelanjutan aksi Pemerintah China tersebut, TikTok diminta untuk mengurangi interaksinya dengan Pemerintah Inggris, termasuk dalam proses pembangunan kantor pusat tersebut. Informasi itu dilaporkan oleh Sunday Times.
Sebelumnya, ByteDance Ltd., perusahaan induk dari TikTok, telah melakukan pembicaraan dengan para pejabat dari Departemen Perdagangan Internasional dan dengan kantor Downing Street milik Perdana Menteri Boris Johnson selama beberapa bulan. Adapun, kehadiran kantor TikTok tersebut diharapkan mampu menciptakan 3.000 lapangan pekerjaan baru di China.
Sejumlah pengamat menilai langkah Inggris memblokir Huawei dalam proses tender pengadaaan layanan 5G akan berdampak buruk terhadap negara tersebut. Pasalnya, Inggris saat ini sedang berupaya mempromosikan keterbukaan negaranya terhadap bisnis global, pascakeluar dari Uni Eropa
Namun, langkah Inggris kepada Huawei yang berdampak pada aksi korporasi perusahaa China lain, dinilai menjadi preseden buruk bagi negara yang dimpimpin oleh Perdana Menteri Boris Johnson itu.
Baca Juga
Sebelumnya, menurut laporan The Observer, langkah Inggris terhadap Huawei merupakan hasil tekanan dari Amerika Serikat.