Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah korban banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada awal pekan ini naik menjadi 21 orang tewas, dengan 31 lainnya hilang, kata seorang pejabat.
Upaya pencarian dan penyelamatan diintensifkan di distrik Luwu Utara yang dilanda banjir bandang, yang melibatkan 539 penyelamat, kata seorang pejabat Badan SAR Sulsel yang menolak untuk diidentifikasi.
"Hari ini lima mayat ditemukan oleh tim penyelamat, sehingga jumlah total korban menjadi 21," kata pejabat itu kepada Xinhua melalui telepon.
Sementara itu, 10 orang masih dalam perawatan medis di rumah sakit untuk luka mereka. Sebagian besar mayat ditemukan dari lumpur yang merendam daerah. Lumpur itu tingginya 50 sentimeter hingga 1 meter.
Misi pencarian dan penyelamatan berlanjut pada Kamis (16/7/2020) ini untuk fokus pada Kota Masamba dan Desa Radda, karena mereka dihantam oleh bencana paling parah. Dia menjelaskan jumlah penyelamat dibagi menjadi enam tim.
Hujan deras memicu air sungai di kabupaten itu meluap dan menenggelamkan daerah sekitarnya. Puluhan rumah, gedung sekolah, dan fasilitas umum rusak.
Baca Juga
Bencana itu berdampak pada hampir 5.000 orang ketika rumah-rumah mereka dilanda banjir bandang yang membawa lumpur, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana.