Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ledakan Bom di Suriah Lukai Tentara Rusia dan Turki

Pihak Turki belum mengonfirmasi jumlah tentara yang terluka dalam ledakan bom tersebut. Sementara Departemen Pertahanan Rusia, menyebutkan pasukan mereka yang terluka ada tiga orang.
Warga Suriah berada di dekat puing bangunan setelah terjadi serangan udara di Maarrat Misrin, Idlib 25 Februari 2020/Bloomberg-Abdulaziz Ketaz/AFP via Getty Images
Warga Suriah berada di dekat puing bangunan setelah terjadi serangan udara di Maarrat Misrin, Idlib 25 Februari 2020/Bloomberg-Abdulaziz Ketaz/AFP via Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Tentara gabungan Rusia dan Turki mengalami luka setelah kendaraan lapis baja mereka yang melakukan patrolli di Suriah, Selasa (14/7/2020) waktu setempat dihantam bom. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Idlib, tepatnya di sisi barat laut negara Suriah.

Pihak Turki belum mengonfirmasi jumlah tentara yang terluka. Sementara Departemen Pertahanan Rusia, dalam keterangan resminya, menyebut pasukan mereka yang terluka ada tiga orang. Mereka juga memastikan ketiga korban tersebut akan terus mendapat perawatan intensif.

Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, besar kemungkinan bahwa bom tersebut merupakan serangan yang disengaja untuk melukai kedua belah pihak.

Sebuah video amatir yang dipublikasikan kantor berita resmi Rusia RIA, menampakkan bahwa ledakan itu tepat terjadi di sisi jalan saat mobil patroli melintas di sampingnya.

"Setelah kejadian itu, kami telah memastikan seluruh tim patroli ditarik untuk sementara," tulis Departemen Pertahanan Rusia dalam pernyataan resminya.

Keterlibatan pasukan Turki dan Rusia ini merupakan hasil dari kesepakatan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pimpinan Turki Recep Tayyip Erdogan untuk melakukan gencatan senjata pada 5 Maret 2020.

Sebelumnya, Turki dan Rusia sempat berada di sisi berseberangan, di mana Turki mendukung rezim pemerintah sedangan Rusia berada di belakang oposisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper