Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran dan Suriah Nyatakan AS Perlihatkan Ralitas Tak Manusiawi dalam Pandemi Corona

Pasalnya, sanksi AS kepada dua negara tersebut tak dicabut AS meski sudah ada korban jiwa di Iran dan Suriah. Pompeo sempat menyatakan AS akan mencabut sanksi sejumlah negara, tapi tidak detail kapan dan siapa saja.
Warga Suriah berada di dekat puing bangunan setelah terjadi serangan udara di Maarrat Misrin, Idlib 25 Februari 2020/Bloomberg-Abdulaziz Ketaz/AFP via Getty Images
Warga Suriah berada di dekat puing bangunan setelah terjadi serangan udara di Maarrat Misrin, Idlib 25 Februari 2020/Bloomberg-Abdulaziz Ketaz/AFP via Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Menteri Luar Negeri Iran Javid Zarif melakukan pertemuan pada Senin (20/4/2020) di Ibu Kota Damaskus Suriah, di mana keduanya menyebut Barat telah mengeksploitasi pandemik virus Corona (Covid-19) untuk tujuan politik. Dalam pertemuan itu, keduanya terlihat sama-sama menggunakan masker. 

Zarif, mengutip pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani, menyebut Pemerintah Amerika Serikat telah memperlihatkan realitas tidak manusiawi dengan menolak mencabut sanksi ekonomi pada Suriah dan Iran ketika wabah virus Corona menyebar di hampir seluruh negeri di dunia. Di Iran, lebih dari 5.200 orang meninggal karena virus Corona. 

Presiden Assad mengatakan penanganan krisis virus Corona memperlihatkan kegagalan moral Barat.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, telah memperlihatkan sinyalemen bahwa kemungkinan Amerika Serikat melonggarkan sanksi yang dijatuhkan pada Iran dan beberapa negara lainnya sebagai upaya untuk memerangi Covid-19. Namun, Pompeo tidak memberikan detail rencana tersebut.

Dikutip dari Reuters, Pompeo pada bulan lalu mengatakan bantuan kemanusiaan merupakan pengecualian dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh Washington pada Tehran setelah Presiden Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran pada 2015. Kesepakatan itu mengatur pembatasan program nuklir Iran. 

Amerika Serikat juga telah menjatuhkan sanksi kepada Suriah sejak meletupnya gelombang unjuk rasa menuntut Presiden Assad agar mundur pada 2001 silam. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya masih menekan Pemerintah Suriah yang terus melakukan kekerasan pada warga sipil. 

Di Suriah, ada 39 kasus virus Corona dan 3 pasien berakhir dengan kematian. Informasi dari tim medis dan saksi mata menyebut, jumlah yang sesungguhnya lebih besar dari yang dikonfirmasi Pemerintah Suriah. Pejabat di Pemerintah Suriah mengatakan tidak ada yang ditutup-tutupi dan pemerintah telah memberlakukan lockdown serta jam malam demi mengerem pandemik mematikan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper