Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Desak Pebisnis Siapkan Rencana Jelang Transisi Brexit

Sebuah survei yang dirilis Senin (13/72020) oleh Institute of Directors (IoD) menemukan bahwa 45 persen pebisnis belum memiliki persiapan menjelang transisi Brexit.
Aksi protes anti-Brexit menggelar unjuk rasa di luar Gedung Parlemen di London, Inggris (30/1/2020). Reuters
Aksi protes anti-Brexit menggelar unjuk rasa di luar Gedung Parlemen di London, Inggris (30/1/2020). Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Inggris akan meluncurkan kampanye untuk mendorong para pebisnis menyiapkan diri terhadap transisi Brexit pada 31 Desember 2020.

Meski Inggris sudah meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari 2020, tetapi belum ada perubahan mendasar atas hubungan kedua kawasan ini. Apalagi pembicaraan mengenai langkah transisi pun selalu buntu.

Namun, Menteri Kabinet Inggris Michael Gove, Minggu (12/7/2020), sempat menyatakan bakal menghabiskan sekitar 705 juta pounds (US$890 juta) untuk pembangunan infrastruktur di perbatasan.

Tetapi pemerintah juga membutuhkan kesiapan para pebisnis pada masa transisi ini. Sebuah survei yang dirilis Senin (13/72020) oleh Institute of Directors (IoD) menemukan bahwa 45 persen pebisnis belum memiliki persiapan menjelang transisi Brexit, kebanyakan karena dampak Covid-19 dan ketidakjelasan masa depan antara Inggris dengan Uni Eropa.

 “Dengan begitu banyak yang terjadi, banyak direktur berpendapat mempersiapan untuk masa transisi Brexit seperti menembak target yang terus berjalan,” kata Direktur Umum IoD Jonathan Geldart, dikutip dari Bloomberg.

Sebuah kampanye disiapkan untuk mengarahkan masyarakat ke website pemerintah yang memberikan sejumlah saran mengenai bagaimana persiapan dilakukan menjelang transisi ini. Dengan komitmen Perdana Menteri Boris Johnson untuk keluar dari Uni Erpa tampaknya tidak akan mengubah banyak apa yang sudah disepakati kedua Negara.

Sebelumnya, sebuah surat dari Sekretaris Perdagangan Inggris Liz Truss bocor ke publik. Surat tersebut berisi keraguan departemen itu terhadap rencana pemerintah pasca Brexit, termasuk sejumlah kekhawatiran mengenai meningkatnya risiko penyelundupan dan tantangan dari World Trade Organization.

Ketika diwawancarai oleh BBC, Menteri Kabinet Inggris Michael Gove mengungkapkan tidak ada ketidaksepahaman di antara internal pemerintahan dan ini adalah waktu yang tepat untuk implementasi rencana tersebut.

Meski Gove menekankan adanya peluang bagi pebisnis Inggris di luar Uni Eropa, para menteri juga mulai menyiapkan skenario adanya biaya tambahan dalam rencana transisi ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper