Bisnis.com, JAKARTA - Inggris tetap menjadi tempat paling menarik untuk investasi asing di jasa keuangan di Eropa, meskipun ada tekanan Brexit yang berkelanjutan dan dampak ekonomi dari pandemi virus corona.
Dilansir Bloomberg, Senin (22/6/2020), Ernst & Young (EY) mencatat sekitar 40 persen investor percaya Inggris akan lebih diinginkan bagi orang asing yang ingin menaruh uang mereka di lembaga keuangan setelah Covid-19 terlewati.
Sebanyak 8 persen investor memilih keseluruhan Eropa sebagai tujuan investasi pilihan. AS adalah sumber terbesar investasi layanan keuangan ke Inggris, terhitung sekitar sepertiga dari proyek.
Menurut angka 2015 dari regulator perbankan nasional, bank asing mengawasi hampir setengah dari semua aset perbankan di Inggris. Namun, eksodus dari London ke Benua Biru jauh lebih kecil dari yang diperkirakan setelah pemungutan suara Brexit. Perusahaan hanya memindahkan sekitar 1.000 orang pada September lalu, dibandingkan dengan prediksi awal EY sebanyak 7.000.
Omar Ali, mitra pengelola layanan keuangan di EY, mengatakan negosiasi Brexit menandai titik kritis dalam sejarah bagi pemerintah, regulator dan industri untuk melindungi sektor keuangan negara.
London tetap menjadi kota Eropa yang dominan untuk investasi asing langsung pada 2019 dengan 67 proyek, diikuti oleh Paris dan Madrid masing-masing 29 dan 24.
Baca Juga
"Meskipun tidak jelas pada tahap awal ini bagaimana proyek-proyek masa depan akan dipengaruhi oleh pandemi, sentimen investor dari April tahun ini menunjukkan layanan keuangan Inggris berada dalam posisi yang kuat untuk beradaptasi dengan perubahan," kata Ali.