Bisnis.com, JAKARTA – Laju kenaikan jumlah kasus Virus Corona penyebab Covid-19 makin sulit dibendung di beberapa wilayah.
Pada pekan ini, catatan jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia bahkan sempat mencapai rekor, tembus ke angka 2.657 kasus positif pada Kamis (9/7/2020).
Menurut laman worldometers.info, Indonesia bahkan menempati urutan ke-27 kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Sepekan terakhir, kasus Corona di Indonesia terus naik, dengan tambahan 1.209 kasus pada Senin (6/7/2020), 1.268 kasus pada Selasa (7/7/2020), bertambah 1.853 kasus pada Rabu (8/7/2020), dan melambung ke angka 2.657 kasus pada Kamis (11/7/2020), namun turun pada Jumat (10/7/2020) sebanyak 1.611 kasus.
Sulitnya membendung laju penyebaran Virus Corona dirasakan Jawa Timur. Setelah Presiden Joko Widodo meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menurunkan kasus Covid-19 lantaran tambahan kasusnya sempat menjadi yang tertinggi di Indonesia, kasus di Jawa Timur justru tak pernah turun.
Bahkan, dalam sepekan terakhir, Jawa Timur memimpin jumlah kasus terbanyak tiga hari berturut-turut dari Senin hingga Rabu, dan menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia pada Kamis dan Jumat.
Baca Juga
Adapun, sampai saat ini, Jawa Timur masih mencatatkan 13 kabupaten/kota yang masuk ke dalam zona merah, yaitu Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Bojonegoro, Sampang, Tuban, Jombang, Nganjuk, dan Pamekasan.
Beberapa kabupaten/kota bahkan mengalami kenaikan dari zona risiko sedang ke tinggi, seperti Malang, Kota Mojokerto, Bojonegoro, Sampang, dan Nganjuk.
Pasangan pengantin Muh Kharisma Mas Arsy (kedua kiri) dan Amy BT Haeruddin (kanan) mengikuti rangklaian prosesi akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/6/2020). Prosesi akad nikah di KUA setempat tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti wajib memakai masker dan sarung tangan serta menjaga jarak fisik yang dihadiri maksimal 10 orang guna mencegah penyebaran Virus Corona. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Selain itu, tingginya temuan kasus baru sepekan ini juga karena adanya tes secara masif, termasuk tes yang dilakukan di Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung, tercatat ada 1.262 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Tambahan kasus dari berbagai provinsi didominasi oleh kasus yang didapat dari tracing agresif kontak langsung dengan pasien yang kita rawat dan pemeriksaan secara masif pakai PCR dan TCM,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, Jumat (10/7/2020).
Penularan Terus Terjadi
Lalu, bagaimana mereka yang tak terdeteksi lantaran tak melakukan tes?
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengimbau masyarakat dan instansi perlu untuk transparan ketika menemui gejala atau kasus-kasus terkait Covid-19.
“Karena dengan transparan, membantu pemerintah dan tim Gugus Tugas untuk melakukan tracing, pada siapa-siapa orang yang mungkin pernah bertemu atau kontak dengan pasien positif Covid-19,” kata Doni.
Jelas bahwa proses penularan Virus Corona di tengah masyarakat masih terus terjadi. Salah satu masalah terbesar yang membuat penyebaran sulit dibendung adalah ketidakdisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.
“Di luar sana masih banyak yang pakai masker tapi belum benar. Menggunakan masker hanya menutup mulut saja, tidak memberikan perlindungan pada kemungkinan masuknya droplet melalui hidung. Selain itu, perilaku tidak rajin cuci tangan dan tidak jaga jarak juga jadi penyebab utama,” kata Yuri.
Kedisiplinan menjadi satu-satunya jalan agar penyebaran Covid-19 bisa dibendung, menegakkan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker dengan baik dan benar, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.
Virus Corona di Udara
Soal penyebaran Virus Corona melalui udara, Yuri mengimbau agar masyarakat memastikan ruangan tempat tinggal, bekerja, bahkan kendaraan bisa memiliki sirkulasi udara yang baik.
“Virus ini disebarkan oleh mikrodroplet yang kemudian bisa bertahan di ruangan manakala ruangan tersebut sirkulasi udaranya tidak berjalan dengan baik, sehingga partikel droplet melayang-layang cukup lama di udara. Untuk itu paksakan udara bergerak. Kalau memungkinkan, jendela dibuka dipagi hari agar udara di ruang kerja tidak bertahan berhari-hari,” tegasnya.