Bisnis.com, JAKARTA – Samsung Electronics berhasil mencatat perolehan laba yang lebih baik dari perkiraan setelah lonjakan traffic internet mendorong permintaan untuk chip dan penjualan gadget mulai pulih dari kemerosotan akibat pandemi Covid-19.
Produsen chip memori dan smartphone terbesar di dunia ini membukukan laba usaha sebesar 8,1 triliun won (US$6,8 miliar) dalam kuartal yang berakhir pada Juni 2020, melampaui rata-rata estimasi 6,2 triliun won.
Sementara itu, penjualan untuk kuartal tersebut mencapai 52 triliun won, menurut hasil pendahuluan yang dirilis Selasa (7/7/2020). Samsung akan melaporkan laba bersih atau perincian kinerja divisi pada akhir bulan ini ketika merilis laporan final.
Kinerja kuat perusahaan Korea Selatan ini menunjukkan bahwa industri teknologi tengah kembali bangkit dari pandemi Covid-19.
Tak hanya memukul ekonomi global, Covid-19 juga mempercepat perubahan ke arah aktivitas online seperti konferensi video, pendidikan berbasis web, dan streaming hiburan.
Meski telah memperingatkan penurunan laba pada kuartal kedua karena penutupan pabrik dan toko, Samsung berhasil mengurangi dampak buruk ini dengan memangkas biaya pemasaran serta menjual TV dan monitor kepada masyarakat yang menghabiskan lebih banyak waktu bekerja dan bermain di rumah.
Baca Juga
“Laba tetap bergerak cepat meskipun penjualan smartphone tergantung pada offline,” ujar Senior Vice President di HMC Securities, Greg Roh.
“Ke depan, pasar akan lebih percaya pada kemampuan Samsung untuk mencegah krisis makro berikutnya,” tambahnya, seperti dikutip dari Bloomberg.