Bisnis.com, JAKARTA - KBRI New Delhi kembali memfasilitasi program repatriasi mandiri dengan menggunakan maskapai pelat merah Garuda Indonesia .Program tersebut diikuti oleh 107 Warga Negara Indonesia yang tertahan di India.
Pesawat tersebut merupakan pesawat yang disewa pemerintah untuk pemulangan WNI dengan rute penerbangan Fiji - New Delhi – Medan - Jakarta.
Para WNI yang pulang mulai dari mahasiswa, pekerja terapis, pelaut, peziarah reiligi, wisatawan hingga pelatih bulu tangkis. India sudah berada dalam masa lockdown sejak 24 Maret 2020, sehingga sudah hampir 4 bulan tidak ada penerbangan internasional kecuali untuk repatriasi.
Duta Besar Indonesia untuk India Arto Suryodipuro mengatakan dalam rangka memfasilitasi kepulangan para WNI, KBRI New Delhi menyediakan transportasi, informasi tentang protokol kesehatan.
"Kami juga membekali para WNI dengan surat keterangan jalan, membantu pelaksanaan swab test Covid-19 hingga membantu para WNI mendapatkan surat keterangan bebas Covid-19, dan surat keterangan sehat ready to fly yang dikeluarkan otoritas kesehatan," jelasnya melalui keterangan resminya Senin (6/7/2020).
Selain itu, Akbar Ersa wisatasan Indonesia yang ikut repatriasi mengaku sangat lega dengan adanya program repatriasi mandiri.
Baca Juga
"Saya sudah tertahan di India lebih dari tiga bulan, orang tua pun sangat khawatir dengan keadaan di India yang tak kunjung membuka penerbangan internasional.Perbekalan juga sudah sangat menipis," katanya.
Data Kementerian Luar Negeri sendiri menunjukkan terjadi lonjakan kepulangan buruh migran ke Tanah Air. Hingga 4 bulan pertama 2020, tercatat 146.471 WNI telah masuk kembali. Jumlah ini naik lima kali lipat dibanding tahun lalu sebanyak 28.000 WNI.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan data yang tercatat hanya ada 2,9 juta pekerja migran Indonesia (PMI) yang terdaftar. Namun, Bank Dunia mencatat ada 9 juta PMI.
"Perwakilan kesulitan memberikan bantuan karena memang tidak ada datanya di mereka," tuturnya.