Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Corona, Citigroup Batasi 40 Persen Karyawan Kerja di Kantor

Para karyawan Citigroup merasa khawatir dengan keamanan saat menggunakan transportasi publik di masa pandemi.
Kantor Citibank di New York./Bloomberg - Mark Kauzlarich
Kantor Citibank di New York./Bloomberg - Mark Kauzlarich

Bisnis.com, JAKARTA -- Citigroup Inc. bakal membatasi tenaga kerjanya untuk kembali ke kantor di seluruh dunia sampai vaksin virus corona tersedia.

CEO Citi's Institutional Clients Group Paco Ybarra menyebutkan perusahaan mulai mengembalikan sebagian kecil pekerja ke kantor secara global, tetapi ada masalah yang serius dari sisi transportasi umum. Para karyawan ragu menggunakan kereta bawah tanah atau bus untuk mulai bekerja.

"Jika semua orang tinggal dekat dengan kantor dan bisa berjalan ke kantor, saya kira lebih banyak orang yang mau datang. Bagaimanapun, selama vaksin belum ditemukan dan virus masih ada, jumlah maksimal karyawan di kantor adalah 30 persen atau 40 persen," ujarnya dilansir Bloomberg, Sabtu (4/7/2020).

Citigroup minggu ini menunda untuk membawa kembali pekerja ke negara bagian AS karena kasus infeksi Covid-19 yang melonjak, termasuk Florida dan Texas. Namun,  perseroan memiliki rencana untuk mengembalikan staf ke lokasi timur laut AS.

Perusahaan yang memiliki sekitar 201.000 karyawan di seluruh dunia ini pada akhirnya berencana untuk mengembalikan semua pekerjanya, meskipun secara lambat.

Chief Executive Officer Citigroup Mike Corbat mengatakan strategi yang diterapkan saat ini merupakan bisnis magang yang banyak berinvestasi dalam hubungan antara karyawan dan klien. Sementara, ikatan itu tetap terjaga selama pandemi, meski ada risiko ekuitas berkurang dari waktu ke waktu.

"Orang-orang berbicara tentang peningkatan produktivitas dan seberapa efisien bekerja dari jarak jauh - saya tidak tahu, saya tidak yakin berapa lama itu berlangsung. Apa yang tidak ingin saya lakukan adalah menempatkan perusahaan di mana kami sebenarnya telah memendam bakat karyawan setelah memberikan keterampilan," ujar Mike.

Adapun, Ybarra menambahkan pihaknya telah mencatatkan rekor tingkat perdagangan dan penjaminan emisi pada semester pertama tahun ini, yang kemungkinan sulit dipertahankan.

"Kami telah memiliki kinerja yang sangat kuat di sisi pendapatan pada bagian pertama dari krisis ini karena ada banyak kegiatan. Namun, kami tetap melihat potensi itu melambat pada kuartal mendatang."

Ybarra menegaskan bahwa bank tidak dibangun untuk suku bunga rendah atau bahkan negatif. Meski begitu, katanya, Citigroup lebih baik daripada bank-bank Eropa yang telah menerapkan kondisi seperti itu selama bertahun-tahun.

"Ini adalah tingkat suku bunga terburuk dan kami bertahan dengan baik. Ini lebih mudah bagi kami dibandingkan dengan pesaing kami, tetapi kami tidak menganggap ini sebagai menghilangkan pesaing. Ini bukan permainan bertahan hidup di mana kami ingin menjadi orang terakhir yang bertahan, katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper