Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Firli Ikut Upacara HUT Bhayangkara dari KPK, Ini Kritik ICW

Ketua KPK Firli Bahuri dan sejumlah pejabat struktural KPK dari institusi Polri mengikuti upacara peringatan hari lahir korps Bhayangkara secara virtual.
Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan tanggapannya saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR di komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (25/6/2020)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan tanggapannya saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR di komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (25/6/2020)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi membenarkan bahwa Ketua KPK Firli Bahuri dan sejumlah pejabat struktural KPK dari institusi Polri mengikuti upacara peringatan hari lahir korps Bhayangkara.

Plt Juru Bicara Ali Fikri mengatakan upacara tersebut dilakukan secara virtual. Dia mengatakan upacara dilaksanakan di Istana Negara.

"Benar, dalam rangka peringatan hari Bhayangkara tahun 2020, Ketua KPK dan pejabat struktural yang berasal dari institusi Polri mengikuti upacara secara virtual dari Gedung KPK. Upacara tersebut dilakukan dari Istana Negara yang dipimpin oleh Presiden dan dihadiri pula oleh Wapres RI," kata Ali, Rabu (1/7/2020).

Ali mengatakan upacara ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena mengingat wabah Covid-19.

"Kegiatan upacara peringatan Hari Bhayangkara juga dilakukan secara daring oleh para pejabat di Kementerian/Lembaga di kantor masing-masing sebagai bentuk pencegahan penyebaran wabah Covid 19," kata Ali.

Keikutsertaan Firli dalam upacara ini dikritik Indonesia Corruption Watch (ICW). Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan keikutsertaan Firli dalam upacara tersebut merupakan konsekuensi logis dari sikap Komjen Firli Bahuri yang menolak mundur sebagai anggota kepolisian.

Menurut Kurnia, ikutnya Firli dalam upacara Hari Bhayangkara berpotensi melahirkan loyalitas ganda. Pasalnya, kata dia, di waktu yang sama selain sebagai ketua KPK Firli menjadi bawahan Kapolri, juga mengabdi untuk institusi kepolisian.

"Kedua, rawan terjadi konflik kepentingan. Misalnya, bagaimana publik akan yakin bahwa yang bersangkutan akan objektif ketika menangani perkara korupsi yang menyentuh oknum di kepolisian?" kata Kurnia.

Kurnia menilai Firli tidak memahami bahwa gedung KPK dipergunakan menjalankan aktivitas yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi.

"Bukan justru untuk merayakan hari lahir institusi tertentu," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper