Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Google melaksanakan program Google Arts Project yang dilakukan oleh Museum Nasional Indonesia.
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan program ini merupakan bentuk promosi karya seni adiluhung Indonesia ke tingkat dunia melalui situs online.
"Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud akan terus melakukan kerja sama dengan pihak Google untuk penyebarluasan informasi dan pengetahuan mengenai Kebudayaan. Sehingga masyarakat dunia dapat mengenal kekayaan budaya Indonesia lebih jauh lagi," ujarnya melalui Keterangan resminya, Senin (29/6/2020).
Google Arts Project merupakan sebuah program yang mengajak masyarakat untuk mengenal lebih jauh budaya Indonesia melalui Google Arts and Culture.
Melalui platform digital ini, masyarakat kini dapat mengakses berbagai museum nasional dari puluhan negara, tempat bersejarah, dan kini lebih dari 4.000 buah koleksi Wayang dari Museum Wayang Nasional, dengan menggunakan smartphone dimanapun mereka berada.
Selain itu, Para pelajar, peneliti dan penikmat seni di Indonesia dan seluruh dunia bisa mendapat pengalaman nyata berada di museum lewat teknologi virtual reality.
Baca Juga
Sebagai unsur pelaksana yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kebudayaan, perfilman, kesenian, tradisi, sejarah, cagar budaya, permuseuman, warisan budaya, dan kebudayaan lainnya, Direktorat Jenderal Kebudayaan akan terus melakukan kolaborasi dengan Google dalam banyak hal.
Selain program itu, pada hari ini, Google Doodle menampilkan Subak Bali pada hari ini. Ini juga menjadi salah satu hasil kolaborasi Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan Google.
Subak atau sistem irigasi tradisional sawah di Bali disahkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO atau pada tanggal 29 Juni 2012. Google secara khusus ikut memperingati penetapan Subak di tingkat dunia dengan menampilkan Doodle Subak.