Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pepsi Diam-Diam Ikut Boikot Iklan di Facebook

Aksi boikot terhadap iklan di Facebook oleh perusahaan-perusahaan besar makin meluas. Kini Pepsico dikabarkan akan ikut serta.
Sebuah kaleng dan segelas Pepsi, minuman ringan berkarbonasi yang diproduksi dan diproduksi oleh PepsiCo. /ANTARA
Sebuah kaleng dan segelas Pepsi, minuman ringan berkarbonasi yang diproduksi dan diproduksi oleh PepsiCo. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – PepsiCo dikabarkan bakal ikut serta dengan langkah sejumlah perusahaan lain untuk memboikot iklannya di Facebook.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (28/6/2020), salah satu sumber dari PepsiCo mengatakan kepada Fox Business bahwa perusahaan diam-diam bergabung dengan aksi boikot iklan di Facebook. Informasi itu diperoleh dari cuitan Charles Gasparino, jurnalis Fox Business di akun Twitternya,

Kendati demikian, hingga saat ini PepsiCo belum secara terbuka mengumumkan langkah yang digambarkan sebagai boikot global terhadap iklan di Facebook tersebut.

Seperti diketahui, Facebook dan jaringan bisnis media sosialnya seperti Instagram dinilai publik gagal melakukan perlindungan terhadap konten yang berisi rasisme, ujaran kebencian dan konten yang menyesatkan.

Kelompok-kelompok termasuk Anti-Defamation League dan Color of Change memulai kampanye yang disebut Stop Hate for Profit untuk mendorong pengiklan memboikot iklan di Facebook pada bulan Juli. Langkah Verizon menyusul partisipasi oleh Recreational Equipment Inc., Patagonia Inc., Upwork Inc., Ben & Jerry's dan merek lain.

Selain Verizon, sejumlah perusahaan yang telah menyatakan ikut serta dalam aksi boikot iklan di Facebook antara lain Coca-Cola dan Unilever.

Akibat aksi boikot iklan di Facebook tersebut, kekayaan pemilik media sosial tersebut yakni Mark Zuckerberg menguap sebesar US$7,2 miliar.

Saham perusahaan media sosial turun hingga 8,3 persen pada hari Jumat (27/6/2020), penurunan terbesar dalam tiga bulan terakhir, setelah Unilever mengumumkan menarik iklan dari beberapa jejaring sosial, termasuk Facebook.

Adapun, Unilever adalah salah satu klien iklan terbesar Facebook. 

Zuckerberg segera menanggapi kritik yang berkembang tentang disinformasi di situsnya. Dia mengumumkan perusahaan akan melabeli semua posting yang berhubungan dengan pemungutan suara dengan tautan yang mendorong pengguna untuk mengecek pusat informasi yang valid.

"Tidak ada pengecualian untuk politisi dalam kebijakan apa pun yang saya umumkan di sini hari ini," kata Zuckerberg seperti dilansir di Bloomberg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper