Bisnis.com, JAKARTA – Verizon Communications Inc. mengatakan tengah menghentikan penempatan iklan di Facebook Inc. dan Instagram hingga jejaring sosial tersebut dapat mengontrol atas posting yang menyebarkan informasi yang salah.
"Kami memiliki kebijakan konten yang ketat dan tidak memiliki toleransi ketika dilanggar, kami akan mengambil tindakan," kata Chief Media Officer Verizon John Nitti dalam sebuah pernyataan.
"Kami menghentikan sementara iklan kami hingga Facebook dapat membuat solusi yang dapat diterima yang membuat kami nyaman dan konsisten dengan apa yang telah kami lakukan dengan YouTube dan mitra lainnya," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Verizon adalah salah satu pengiklan terbesar yang menarik iklannya dari Facebook yang menekan perusahaan media sosial tersebut agar mengambil tindakan terhadap ujaran kebencian dan konten yang menyesatkan.
Kelompok-kelompok termasuk Anti-Defamation League dan Color of Change memulai kampanye yang disebut Stop Hate for Profit untuk mendorong pengiklan memboikot iklan di Facebook pada bulan Juli. Langkah Verizon menyusul partisipasi oleh Recreational Equipment Inc., Patagonia Inc., Upwork Inc., Ben & Jerry's dan merek lain.
"Kami memuji Verizon karena bergabung dengan perjuangan melawan kebencian dan kefanatikan ini dengan menghentikan iklan mereka di platform Facebook, sampai mereka mengutamakan keselamatan di atas keuntungan," kata CEO AD Jonathan Greenblat dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
Facebook telah memberi tahu pengiklan bahwa kebijakan mereka berdasar pada prinsip dan bukan kepentingan bisnis. Perusahaan yang berbasis di Menlo Park, California ini telah menjangkau pengiklan untuk mendiskusikan inisiatifnya yang terbaru tentang pendaftaran pemilih dan mendistribusikan informasi pemilu yang terverifikasi.
Namun bukan hanya pengiklan yang kesal terhadap Facebook. Anggota parlemen AS. uga telah menekan Facebook, Twitter Inc. dan Google untuk memerangi disinformasi, termasuk dalam sidang Komite Intelijen House pekan lalu.