Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Normal: Presiden Jokowi Ajak Negara Asean Perkuat Kerja Sama

Kerja sama negara-negara Asean dapat menjadi mesin penggerak bagi stabilitas dan perdamaian kawasan.
Presiden Joko Widodo memberikan amanat saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020)./ANTARA-BPMI Setpres-Handout
Presiden Joko Widodo memberikan amanat saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020)./ANTARA-BPMI Setpres-Handout

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyerukan pentingnya meningkatkan kerja sama antarnegara di Asean.

Pada era new normal atau adaptasi kebiasaan baru dalam konteks global, peningkatan kerja sama di tingkat kawasan dapat menjadi mesin penggerak bagi stabilitas dan perdamaian kawasan.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa persatuan dan sentralitas Asean merupakan suatu keharusan.

"Asean harus menjadi guardian agar kawasan kita tidak menjadi ajang power projection negara-negara besar. Asean harus menjadi subject dan bukan menjadi object dalam politik global," kata Presiden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-36 Asean melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/6/2020).

Berdasar keterangan resmi yang diperoleh Bisnis, Presiden menjelaskan bahwa peningkatan atau penguatan kerja sama kawasan dapat dilakukan.

Kerja sama itu, di antaranya dengan memperkokoh Outlook Asean mengenai Indo-Pasifik yang sebelumnya telah disepakati oleh para pemimpin Asean dalam KTT ke-34 pada 22 Juni 2019.

"Kita juga harus terus memperkokoh Asean Outlook on the Indo-Pacific yang mengedepankan inklusivitas, kerja sama, rules-based order, dan confidence building," kata Presiden.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang mendampingi Presiden dalam KTT tersebut, menjelaskan bahwa KTT ke-36 Asean mengadopsi dua dokumen.

Pertama, Leaders Vision Statement on a Cohesive and Responsive Asean: Rising Above Challenges and Sustaining Growth.

Kedua, Asean Declaration on Human Resources Development for the Changing World of Work.

"Dokumen pertama pada intinya berisi komitmen para pemimpin Asean untuk memperkuat solidaritas dan mekanisme kawasan guna mewujudkan kawasan Asean yang kokoh dan mampu mengatasi tantangan dunia saat ini," kata Retno.

Beberapa hal yang digarisbawahi di dalam dokumen tersebut antara lain komitmen untuk mengurangi dampak Covid-19 melalui rencana pemulihan yang komprehensif dan komitmen realisasi tepat waktu "Asean 2025: Forging Ahead Together", serta menekankan prinsip Asean Outlook on the Indo-Pacific sebagai pedoman pelibatan Asean di kawasan Asia Pasifik dan Samudera Hindia.

Pada dokumen kedua, para pemimpin Asean sepakat untuk mengembangkan SDM yang kompeten dan siap menghadapi perubahan dunia.

Untuk mencapai tujuan tersebut Indonesia dan setiap negara Asean antara lain akan memelihara budaya belajar di seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan kesadaran pengembangan keterampilan.

Selain itu deklarasi juga menyoroti penerapan atau pentingnya inklusivitas pendidikan dan pekerjaan terutama bagi wanita, orang dengan disabilitas, lansia, dan warga di wilayah-wilayah yang terpencil.

“Juga menyoroti pentingnya penerapan inovasi dan penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar dan mengembangkan infrastruktur untuk memastikan akses internet dan IT sehingga peluang revolusi industri 4.0 dapat dilakukan," tambah Retno.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper