Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan dua hal penting dalam KTT Asean Plus Three yang digelar secara virtual.
Presiden Jokowi, dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (14/4/2020), mengangkat dua isu yakni kemampuan negara Asean Plus Three (APT) dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19, dan pelemahan ekonomi.
Presiden mendorong adanya penguatan kerja sama untuk menciptakan resiliensi terhadap dua hal tersebut. Demikian keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (16/4/2020).
“Hari ini kita bertemu di tengah tantangan besar menghadapi “musuh bersama” Covid-19 dan dampak terus menurunnya kinerja ekonomi dunia. Di sinilah kita akan kembali diuji, apakah kerja sama yang kita ciptakan 21 tahun lalu masih akan dapat menciptakan resiliensi kita? Saya yakin, jawabannya adalah masih,” kata Presiden Jokowi.
Presiden mengatakan, penguatan kerja sama negara APT sangat penting untuk menciptakan resiliensi menangani pandemi Covid-19.
Menurut Presiden, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan termasuk negara-negara pertama yang menghadapi Covid-19. Untuk itu, pengalaman penanganan Covid-19 perlu dibagi dengan negara-negara Asean.
Sebagai langkah antisipasi pandemi ke depan, Presiden Jokowi mengusulkan pembentukan gugus tugas khusus negara APT.
“Saya juga mengusulkan kiranya kita dapat membentuk kerja sama antara industri obat dan farmasi negara APT, termasuk perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) yang memproduksi obat-obatan,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyinggung soal penguatan kerja sama untuk memperkuat resiliensi ekonomi negara-negara APT.
Menurut Presiden, pandemi Covid-19 akan berpengaruh pada situasi ekonomi global. Namun Presiden juga mengingatkan bahwa APT sebenarnya telah memiliki infrastruktur kerja sama ekonomi yang cukup kuat.
“Saya ingin tekankan negara-negara Asean Plus Three harus memimpin untuk menjamin agar kawasan kita tetap menjadi engine of the global economic growth. Mari kita kembali tunjukkan bahwa APT adalah jangkar ketahanan di kawasan,” tambah Presiden Jokowi.
Presiden juga mendorong APT sepakat menguatkan kerja sama agar arus pergerakan barang tetap berjalan. Indonesia menurut Presiden juga akan memastikan pelabuhan-pelabuhan serta simpul pendukung logistiknya akan tetap berjalan.