Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mendorong penguatan kerja sama antara negara Asean Plus Three dalam resiliensi menghadapi Covid-19, terutama dalam hal pengadaan alat kesehatan dan obat-obatan.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT Asean Plus Three (APT terdiri dari Korea Selatan, Jepang, dan China) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 14 April 2020.
Menurut Presiden, China, Jepang dan Korea Selatan termasuk negara-negara pertama yang menghadapi Covid-19. Untuk itu, pengalaman penanganan Covid-19 perlu dibagi dengan negara-negara Asean. Para pemimpin APT harus memberikan arahan kepada para Menteri Kesehatan agar terus melakukan koordinasi.
“Termasuk penguatan kerja sama pengadaan dan joint production alat kesehatan dan obat-obatan, pengembangan kapasitas tenaga medis dibawah kerangka Field Epidemiology Training Network, dan penguatan kerja sama riset untuk membuat anti virus dan vaksin,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi pandemi ke depan, Presiden Jokowi juga mengusulkan pembentukan gugus tugas khusus negara APT untuk pandemi yang bertugas memberikan rekomendasi langkah komprehensif untuk perkuat resiliensi Kawasan APT dalam menghadapi pandemi ke depan.
“Presiden juga mengusulkan kiranya kita dapat membentuk kerja sama antara industri obat dan farmasi negara APT, termasuk perusahaan BUMN yang memproduksi obat-obatan,” ujar tuturnya.
Hadir dalam KTT Asean Plus Three yaitu pemimpin negara Asean yaitu Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Laos Thoungloun Sisoulith, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Kanselir Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha, dan Perdana Menteri Viet Nam Nguyen Xuân Phúc selaku Ketua Asean 2020, serta Sekretaris Jenderal Asean Dato Lim Jock Hoi.
Adapun mitra Asean yang hadir yaitu Premier Tiongkok Li Keqiang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.