Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Arab Saudi akan menjalankan sejumlah protokol kesehatan bagi jemaah salah satunya mewajibkan isolasi baik sebelum dan sesudah berhaji.
Seperti dikutip dari akun Twitter resminya, Selasa (23/6/2020), Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menegaskan bahwa melindungi jiwa manusia adalah pekerjaan utama pemerintah.
Untuk itu, rencana luar biasa sedang disusun untuk mengimplementasikan Haji 1441 Hijriah dengan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.
"Mulai dari isolasi kesehatan bagi jemaah baik sebelum maupun sesudah melaksanakan tata cara haji," tulisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Arab Saudi memutuskan membuka ibadah haji 1441 Hijriah/2020 dengan jumlah jemaah sangat terbatas pada Senin (22/6/2020) waktu setempat. Jemaah yang diperbolehkan melaksanakan haji hanya yang sudah berada di Arab Saudi, termasuk WNA.
"Keputusan ini untuk memastikan haji dilakukan dengan aman dari perspektif kesehatan dengan menerapkan protokol pencegahan dan social distancing untuk melindungi jemaah layaknya Islam melindungi keselamatan manusia," seperti dikutip dari pengumuman resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Baca Juga
Pengurus masjid suci merasa terhormat melayani jutaan jemaah haji dan umrah setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan keselamatan jemaah sejak sampai di Tanah Suci hingga kembali rumahnya menjadi prioritas utama.
Perlu diketahui, haji merupakan salah satu ibadah tahunan yang jatuh pada Dzulhijjah dan dilaksanakan di Mekkah. Untuk jemaah Indonesia, biasanya akan melaksanakan haji tamattu' (haji yang diawali dengan umrah).
Adapun, tata laksana haji terdiri dari menggunakan pakaian ihram (bagi pria, wanita menutup aurat), mengucapkan niat, tawaf (menglilingi ka'bah), sa'i (berlari kecil antara safa dan marwa), pergi ke Mina, wukuf (berdiam) di Arafah, bermalam di Muzdalifah, lempar jumrah, kurban hewan, dan tahalul (potong rambut).