Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Parlemen Denmark Capai Kesepakatan Target Emisi Karbon 2030

Denmark berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 3,4 juta ton dalam satu dekade berikutnya.
Central Square di pusat Kota Kopenhagen, Denmark, pada 15 April 2020 tampak sepi karena penerapan karantina wilayah./Bloomberg/Carsten Snejbjerg
Central Square di pusat Kota Kopenhagen, Denmark, pada 15 April 2020 tampak sepi karena penerapan karantina wilayah./Bloomberg/Carsten Snejbjerg

Bisnis.com, JAKARTA – Anggota parlemen Denmark telah mencapai kesepakatan iklim yang dirancang untuk memastikan pemenuhan target pengurangan emisi karbon hingga 70 persen pada tahun 2030.

Kesepakatan yang telah mendapat dukungan luas di seluruh lini partai di parlemen ini menjadikan Denmark berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 3,4 juta ton dalam satu dekade berikutnya.

Anggota parlemen juga sepakat untuk membangun pulau energi pertama di dunia. Sementara itu, Kementerian Iklim Denmark dalam pernyataan di situs resmi mengatakan bahwa investasi akan dialokasikan untuk upaya penangkapan karbon dan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

"Perjanjian ini menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa upaya melawan perubahan iklim dan rekonstruksi ekonomi berjalan beriringan," kata kementerian, seperti dikutip Bloomberg.

Konfederasi Industri Denmark, yang mewakili 11.700 perusahaan, mengatakan senang dengan kesepakatan itu.

"Ini adalah perjanjian yang baik dan penting, yang juga dibangun di atas pekerjaan utama dan banyak rekomendasi nyata dari kemitraan iklim dalam komunitas bisnis. Perjanjian ini juga sepenuhnya sejalan dengan rencana pertumbuhan hijau tahun 2030," ungkap CEO Lars, Sandahl Sorensen, dalam sebuah pernyataan.

Rincian lain dari perjanjian itu termasuk penurunan harga bahan bakar terbarukan serta menaikkan harga bahan bakar fosil. Oven minyak dan gas pribadi akan dihapus dan diganti dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Sementara itu, stasiun pengisian ulang akan tersedia lebih banyak untuk kendaraan istrik, dan serangkaian langkah akan memastikan bahwa industri beralih ke solusi yang lebih hemat energi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper