Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru saja menyelesaikan kampanye di Tulsa, Oklahoma, untuk pemilihan presiden yang bakal dihelat November 2020. Namun, kabar kurang baik datang dari agenda tersebut.
Pasalnya, enam staf yang bekerja untuk kampanye di Oklahoma itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Hal itu dikonfirmasi oleh tim kampanye Trump pada Sabtu, 20 Juni 2020.
“Sesuai dengan protokol kesehatan, staf yang bekerja di tim kampanye menjalani tes virus corona sebelum menggelar acara kampanye. Enam staf dinyatakan positif virus corona dari ratusan pegawai yang menjalani tes. Karantina segera dilakukan,” kata Tim Murtaugh, Direktur Komunikasi Kampanye Trump, seperti dikutip dari edition.cnn.com dan dilansir Tempo, (Minggu (21/6/2020).
Kampanye Presiden Trump tak mengindahkan kekhawatiran wabah virus corona yang sekarang sedang terjadi. Jadwal kampanye tidak berubah kendati infeksi virus corona di Oklahoma tinggi.
Per Sabtu siang, 20 Juni 2020, Kabupaten Tulsa melaporkan ada 2.206 kasus virus corona di sana. Departemen Kesehatan negara bagian Oklahoma mengatakan wilayah Oklahoma saat ini telah menjadi negara bagian dengan kenaikan kasus harian virus corona tertinggi sejak pandemik ini merebak.
Presiden Trump sudah mengetahui enam staf kampanyenya terinfeksi virus corona atau persisnya sebelum Trump berangkat dari Gedung Putih untuk berkampanye di Tulsa.
Sebelumnya pada Kamis, 18 Juni, seorang juru bicara di BOK Center, tempat dimana kampanye akan digelar, meminta tim kampanye Presiden Trump agar membuat rencana tertulis soal protokol kesehatan selama kampanye berlangsung. Pemilu Presiden Amerika Serikat akan digelar pada November 2020 mendatang.
Sebelumnya pada awal pekan ini Wakil Direktur Komunikasi Kampanye Trump, Erin Perrine, mengatakan pihaknya menjalani protokol kesehatan dengan serius. Mereka yang akan masuk ke area kampanye harus dicek suhu tubuh. Di area kampanye juga disediakan masker dan cairan pembersih tangan.
Dalam kampanye di Oklahoma, tim kampanye juga menyediakan air mineral agar mereka yang datang tidak dehidrasi. Mereka yang mengikuti kampanye harus setuju untuk tidak menggugat kampanye Presiden Trump jika mereka terinfeksi virus corona.
Adapun, dalam kampanye di Oklahoma itu, Presiden AS Donald Trump menyerukan hal yang kontroversial seperti meminta menurunkan tes Covid-19 dan mengutarakan ujaran rasisme.
“Uji [Covid-19] seperti pedang bermata dua. Bagian jeleknya adalah … ketika Anda melakukan pengujian, Anda akan menemukan semakin banyak orang [sakit], semakin banyak kasus. Maka, tolong turunkan jumlah tesnya,” katanya, seperti dikutip dari CNN International, Minggu (21/6/2020).