Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Mengganas Lagi di China: 1.255 Jadwal Penerbangan ke Beijing Dibatalkan, Sekolah Ditutup

Kota itu melaporkan 31 kasus baru Covid-19, sementara pejabat mendesak warga untuk tidak meninggalkan Beijing akibat  kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi di China.
Warga mengantre lokasi sementara pengambilan sampel Covid-19 di Distrik Fengtai, Beijing, ibu kota China pada Senin 15 Juni 2020./Antara-Xinhua (Ren Chao)
Warga mengantre lokasi sementara pengambilan sampel Covid-19 di Distrik Fengtai, Beijing, ibu kota China pada Senin 15 Juni 2020./Antara-Xinhua (Ren Chao)

Bisnis.com, JAKARTA - Bandara Beijing membatalkan dua pertiga dari semua penerbangan mulai kemarin, sedangkan sekolah-sekolah di Ibu Kota China itu ditutup lagi karena pihak berwenang bergerak cepat menangani penyebaran kembali virus corona penyebab Covid-19 dan  mengingatkan infeksi akan  meningkat.

Kota itu melaporkan 31 kasus baru Covid-19, sementara pejabat mendesak warga untuk tidak meninggalkan Beijing akibat  kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi di China.

Sebelumnya, sebagian besar penularan yang berawal dari Wuhan akhir tahun lalu sudah bisa dikendalikan.

Ratusan ribu orang telah diuji sejauh ini setelah wabah baru, yang diyakini dimulai di pasar makanan grosir Xinfadi, meluas. Selain itu, hampir 30 kompleks perumahan di kota itu sekarang dikunci lagi.

"Karena pasar Xinfadi adalah pasar terbesar yang menjual kebutuhan sehari-hari, dengan ribuan pekerja migran dan sejumlah besar pengunjung, maka sulit untuk mengendalikan penyebarannya," kata Pang Xinghuo, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (18/6/2020).

"Kami  akan melihat peningkatan dalam kasus yang dikonfirmasi beberapa hari mendatang," kata Pang dalam konferensi pers reguler.

Beijing melaporkan 137 infeksi virus corona selama enam hari terakhir dan 95 persen di antaranya adalah "kasus ringan", kata Pang.

Beijing telah meningkatkan kapasitas pengujian dan mengumpulkan sekitar 400.000 sampel sehari, kata Zhang Qiang, seorang pejabat dari satuan tugas pencegahan epidemi Beijing.

Sejak 13 Juni, 356.000 sampel telah diuji. Sampel itu termasuk swab dari pekerja dan pengunjung ke berbagai pasar di Beijing dan komunitas di dekat tempat-tempat di mana wabah telah berkembang.

Kekurangan alat pengujian dan harganya yang mahal telah menyebabkan keterlambatan dalam pemrosesan.

Setidaknya 1.255 penerbangan yang telah dijadwalkan dibatalkan kemarin, menurut  People's Daily yang dikelola pemerintah. Jumlah itu hampir 70 persen dari semua perjalanan ke dan dari bandara utama Beijing.

Wabah itu telah memaksa pihak berwenang untuk mengumumkan larangan perjalanan bagi penduduk di wilayah "berisiko menengah" di kota itu. Semua penduduk lainnya diharuskan melakukan tes asam nukleat sebelum meninggalkan Beijing.

Beberapa provinsi mengarantina wisatawan dari Beijing. Semua sekolah, yang sebagian besar telah dibuka kembali, diperintahkan untuk ditutup kembali dan kembali ke kelas online.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper