Bisnis.com, JAKARTA - Ahli Epidemilogi Anders Tegnell menilai proses Swedia untuk mencapai target herd immunity terhadap virus Covid-19 masih akan memakan waktu cukup lama. Tegnell juga menilai bahwa sejauh ini proses pembentukan antibodi di kalangan masyarakat Swedia tergolong lamban.
"Tren menunjukkan bahwa terbentuknya imun sangat lamban. Sulit untuk menjelaskan mengapa kondisinya bisa demikian," paparnya seperti diwartakan Bloomberg, Rabu (17/6/2020).
Untuk mencapai herd immunity, lazimnya 60 persen lebih warga suatu kawasan harus telah memiliki antibodi.
Di sisi lain, mengacu hasil uji lab terakhir Welabs AB, per Rabu (17/6) hari ini baru sekitar 14 persen orang Swedia yang sudah memiliki antibodi.
Torehan Swedia bahkan jauh lebih rendah ketimbang catatan negara lain yang bahkan tak mengambil herd immunity sebagai senjata utama.
Di Italia misal, menurut studi Bergamo, sudah ada 57 persen warganya yang memiliki antibodi untuk melawan virus corona.
Mengacu data pemerintah, jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi di Swedia sudah menyentuh angka 53.323. Pemerintah tak merilis data jumlah pasien yang sembuh, namun angka kematian di negara ini sudah menyentuh angka 4.939.
Terlepas dari segala pro dan kontra Perdana Menteri Stefan Lofven dan Anders Tegnell tetap berpendapat pilihan untuk mengejar herd immunity sebagai opsi terbaik.