Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Negeri Singa Siuman, Pelonggaran Masuk Fase II Akhir Juni

Singapura telah memasuki minggu kedua fase pertama pelonggaran lockdown yang yang diberlakukan pada awal April.
Sejumlah orang berjalan di Marina Bay Singapura pada 12 Februari 2020, ketika wabah corona mulai menyergap negara pulau itu./Bloomberg
Sejumlah orang berjalan di Marina Bay Singapura pada 12 Februari 2020, ketika wabah corona mulai menyergap negara pulau itu./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Singapura berencana melonggarkan lebih banyak pembatasan pada perusahaan dan penduduk pada akhir Juni dan berharap hampir seluruh perekonomian akan dibuka kembali dalam fase tersebut.

"Dengan dimulainya fase dua, kami berharap hampir seluruh perekonomian akan dibuka kembali, toko, tempat makan dan minum, restoran, interaksi sosial. Tetapi akan ada batasan jumlah orang yang dapat berkumpul," ungkap Menteri Pembangunan Nasional Singapura Lawrence Wong, seperti dikutip Bloomberg.

Singapura telah memasuki minggu kedua fase pertama pelonggaran circuit breaker yang yang diberlakukan pada awal April. Setelah dipuji oleh para ahli kesehatan internasional karena tanggapan awal terhadap virus pada bulan-bulan awal pandemi, Singapura justru mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Wabah di antara pekerja migran yang tinggal di asrama membuat Singapura menjadi salah satu negara paling terinfeksi di Asia, dengan hampir 40.000 total kasus virus Corona pada hari Kamis.

Wong, yang juga mengetuai satuan tugas pemerintah untuk memerangi virus, mengatakan Singapura telah berhasil mengendalikan infeksi virus corona melalui pengujian yang masif dan langkah-langkah ketat yang diberlakukan pada jarak sosial.

Dengan kapasitas medis dan karantina yang memadai, ada lebih banyak ruang untuk memungkinkan pemegang izin kerja jangka panjang untuk kembali ke negara itu, katanya.

Banyak ekspatriat pemegang izin kerja terjebak di luar Singapura dan tidak mampu kembali setelah negara tersebut memberlakukan pembatasan akses masuk dan baru saja memperkenalkan pengaturan jalur cepat untuk pendatang dengan tujuan bisnis.

Hingga akhir Desember tahun lalu, Singapura memiliki lebih dari 190.000 pemegang izin kerja, yang terdiri dari para profesional, manajer, dan eksekutif asing yang berpenghasilan sedikitnya S$3.900 (US$2.800) per bulan.

"Kami telah meningkatkan kapasitas pengujian kami, dan kami juga memiliki lebih banyak ruang yang tersedia untuk karantina. Dengan semua itu, pemegang izin jangka dapat kami ijinkan kembali selama periode waktu tertentu,” ungkap Wong.

Meskipun ekonomi dimulai kembali dengan sekolah-sekolah dan lebih banyak tempat kerja dibuka kembali secara bertahap, Wong mengatakan warga Singapura harus bersiap untuk perubahan besar dalam norma-norma sosial, mulai dari jarak sosial hingga kebersihan, kehidupan kerja, serta hiburan.

Di bawah fase kedua pembukaan kembali, lebih banyak bisnis seperti gerai ritel dan pusat kebugaran diijinkan untuk kembali beroperasi. Tempat makan di pusat jajanan dan restoran di Singapura juga dapat dibuka kembali, namun harus memberi jarak satu meter antar meja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper