Bisnis.com, JAKARTA - Hasil test PCR (polymerase chain reaction) yang digelar BIN (Badan Intelijen Negara) di Kota Surabaya menemukan hampir 28 persen (tepatnya 27,5 persen) hasilnya positif tertular Covid-19, sedangkan hasil rapid test menemukan 651 orang reaktif.
BIN menggelar tes Covid-19 di Surabaya selama 12 hari sejak 19 Mei hingga 9 Juni, secara berjenjang yaitu dengan rapid test yang kemudian ditindaklanjuti dengan tes PCR bagi warga yang hasil rapid test-nya reaktif.
Mobil laboratorium PCR yang dioperasikan BIN juga menerima pengujian PCR dari hasil reaktif dari rapid test yang digelar oleh Puskemas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di sekitar Kota Surabaya.
"Total yang positif Covid-19 hasil dari tes jika dipersentasekan maka didata sekitar 27,5 persen dari jumlah yang sudah diuji usap dinyatakan positif Covid-19," tutur Staf Khusus Kepala BIN, Mayor Jenderal TNI Suyanto, dalam keterangan resminya seperti dilaporkan Antara, Rabu (10/6/2020).
Dia menambahkan BIN telah menggelar uji cepat sebanyak 22 kali di 13 lokasi selama 12 hari sejak 29 Mei-9 Juni 2020. Sebanyak 16.101 warga Surabaya ikut sebagai peserta uji cepat itu.
Uji cepat itu merupakan arahan langsung dari Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purnawirawan) Budi Gunawan, untuk memutus rantai penularan Covid-19. Uji cepat diiringi uji usap sejak 29 Mei dan direncanakan berakhir sampai 15 Juni 2020.
"Untuk yang reaktif sampai 9 Juni ini sudah 2.150 orang, mereka lalu melanjutkan dengan menjalani uji usap. Artinya angka reaktif ini sekitar 13,35 persen dari jumlah peserta uji cepat, hasilnya sebanyak 651 orang dinyatakan positif (reaktif) Covid-19," katanya.
Secara total, yang dinyatakan positif Covid-19 hasil dari PCR jika dipersentasekan maka didata sekitar 27,5 persen dari jumlah yang sudah diuji usap dinyatakan positif Covid-19.
Suyanto menambahkan gelaran uji cepat massal Covid-19 secara maraton di Surabaya itu, kata dia, mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan di Surabaya.