Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Swedia meningkatkan upaya untuk melindungi bisnis utama negara dari akuisisi pihak asing pada saat ekonomi lemah akibat pandemi Covid-19.
Menteri Dalam Negeri Mikael Damberg dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Swedia Anna Hallberg pada hari Senin meluncurkan serangkaian proposal, termasuk untuk meminta Badan Penelitian Pertahanan Swedia untuk memetakan daerah-daerah di mana investasi langsung asing mungkin berdampak negatif pada keamanan nasional.
Selain itu proposal tersebut juga memberikan wewenang kepada Inspektorat Produk Strategis untuk mengumpulkan informasi tentang investor asing yang telah menunjukkan minat pada perusahaan Swedia apakah meraka berisiko berdampak pada keamanan dan ketertiban umum di dalam Uni Eropa.
"Ini adalah bagian penting dari pekerjaan untuk memberikan otoritas Swedia prasyarat untuk menahan investasi asing langsung yang dapat membahayakan keamanan nasional kita," kata Damberg, seperti dikutip Bloomberg.
Masalah ini semakin mendesak setelah kejadian di negara tetangga Norwegia. Kreditor Norwegian Air Shuttle AS baru-baru ini mengambil alih maskapai, yang mengakibatkan perusahaan milik negara China menjadi pemegang saham terbesarnya.
Maskapai induk Skandinavia SAS, yang sebagian dimiliki oleh Swedia dan Denmark, saat ini tengah mendiskusikan rencana rekapitalisasi di tengah gangguan dalam perjalanan udara global.
Baca Juga
Pekan lalu, salah satu komite di parlemen meminta pemerintah Swedia untuk segera menyelidiki masalah ini dan mengimplementasikan langkah-langkah yang memungkinkan untuk menginvestigasi pengambilalihan oleh asing.
Langkah ini sejalan dengan perkembangan di negara-negara Uni Eropa lainnya di tengah kekhawatiran bahwa mereka berisiko kehilangan kendali atas teknologi dan infrastruktur yang sensitif.
Di Jerman, kabinet Kanselir Angela Merkel telah memberlakukan langkah-langkah yang memungkinkan pemerintah untuk melarang akuisisi dari perusahaan non-UE yang memiliki "potensi gangguan."