Bisnis.com, JAKARTA - Swedia mencatat pekan paling mematikan di abad ke-21 yang diakibatkan virus Corona (Covid-19) setelah secara kontroversial menolak tindakan lockdown. Menurut laporan, setidaknya 2.505 warga Swedia tewas selama 6-12 April, artinya 358 kematian per hari.
Peneliti dari badan statistik Statistics Sweden, Tomas Johansson, mengatakan data tersebut adalah data statistik awal. “Penting dilaporkan bahwa selain data statistik awal, jumlah kematian, terutama minggu-minggu terakhir, akan disesuaikan,” ujar dia, seperti dikutip laman New York Post, Selasa (28/4/2020).
Lonjakan kematian baru-baru ini terjadi ketika negara itu menolak untuk menerapkan langkah-langkah isolasi untuk menghentikan penyebaran virus. Pemerintah Negara Viking itu lebih memilih meminta warga melakukan pembatasan sosial (social distancing) dibandingkan kebijakan lockdown.
Baca Juga
"Pihak berwenang dan pemerintah bodoh tidak percaya bahwa epidemi akan mencapai Swedia," kata Bo Lundback, profesor epidemiologi di University of Gothenburg.
Berdasarkan peta sebaran kasus virus Corona, Swedia telah mencatat lebih dari 20.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi pada Rabu malam, yang mengakibatkan 2.462 kematian.
Sebagai perbandingan, tetangganya yang merupakan negara Nordik seperti Denmark, Norwegia dan Finlandia masing-masing hanya mencatat 443, 207 dan 206 kematian, pada Rabu malam.