Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejarawan Usul Diorama Kelahiran Pancasila Dibuat di Monas

Asvi juga mengusulkan diorama tersebut bisa berisikan runutan peristiwa kelahiran Pancasila yakni Pidato Soekarno pada 1 Juni 1945, kemudian Piagam Jakarta 22 Juni 1945 hingga pengesahan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.
Pengunjung beraktivitas di taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (13/12/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Pengunjung beraktivitas di taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (13/12/2018)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA -  Profesor Riset Bidang Sejarah Sosial Politik LIPI Asvi Warman Adam mengusulkan agar diorama kelahiran Pancasila di Monumen Nasional (Monas) disematkan kembali 1 Juni 1945 sebagai Hari Kelahiran Pancasila.

Menurutnya, pada saat diorama rampung dibangun pada 1970, Hari Kelahiran Pancasila diganti dengan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Padahal, dalam rancangan awal diorama Monas pada 1964 terdapat Hari Kelahiran Pancasila.

"Menurut saya, tugas kita sekarang untuk menbuat diorama tentang Hari Lahir Pancasila yaitu pada 1 Juni yang hingga kini belum ada," ujarnya dalam webinar Memperingati Hari Pancasila Hari Ini, pada Senin (8/6/2020).

Asvi juga mengusulkan diorama tersebut bisa berisikan runutan peristiwa kelahiran Pancasila yakni Pidato Soekarno pada 1 Juni 1945, kemudian Piagam Jakarta 22 Juni 1945 hingga pengesahan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yakni pada 1 Oktober lebih dikaitkan pada eksistensi Indonesia menghadapi sejumlah pemberontakan kudeta atau makar yang pernah terjadi.

Untuk diketahui, peringatan 1 Juni sebagai Hari Kelahiran Pancasila tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 yang diterbitkan Presiden Joko Widodo.

Penetapan peringatan ini sempat diupayakan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya pada 2012, tetapi gagal karena ada sejumlah pihak yang menentangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper