Bisnis.com, JAKARTA – Kabar duka datang dari produsen peralatan audio dan Televisi, Bang&Olufsen A/S. Chairman perusahaan, Ole Andersen, dikabarkan meninggal dunia.
Perusahaan tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai kepergian pria berusia 63 tahun tersebut pada Selasa (2/6/2020).
"Dengan sangat sedih kami menerima berita kematian Ole," ungkap Chief Executive Officer Kristian Tear dan Chairman sementara Juha Christensen, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg.
“Merupakan suatu keistimewaan untuk bekerja dengan Ole dan kami berterima kasih padanya atas kontribusinya yang besar untuk Bang&Olufsen selama bertahun-tahun. Simpati kami bersama keluarga dan teman-teman Ole dalam masa yang sangat sulit ini,” lanjut pernyataan tersebut.
Andersen telah menjadi raksasa kehidupan perusahaan yang berbasis di Denmark ini, dengan sejarah panjang di dewan beberapa perusahaan paling terkenal di negara itu. Namun dalam beberapa tahun terakhir, beberapa afiliasinya memburuk.
Terakhir, Andersen dipaksa keluar sebagai ketua dewan komisaris Danske Bank pada akhir 2018 oleh pemegang saham terbesarnya, menyusul skandal pencucian uang yang sangat besar.
Berita kematian Andersen muncul di tengah periode yang sulit untuk B&O, dengan wabah Covid-19 menambah daftar panjang masalah yang menyeret upaya perusahaan untuk menghasilkan laba.
Dalam upaya terbarunya untuk tetap bertahan, B&O baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaan merencanakan rights issue untuk menghasilkan tambahan modal yang sangat dibutuhkan.
Bang & Olufsen akan mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa pada 3 Juni, seperti yang direncanakan, dan bermaksud untuk melanjutkan pembahasan rencana rights issue untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan.