Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jam Malam Diabaikan, Sejumlah Kota di Amerika Serikat Dilanda Kerusuhan

Aksi protes atas kematian George Floyd berubah menjadi gelombang kemarahan yang melanda negara yang terpecah secara politik dan ras. 
Aksi pembakaran sebagai bentuk kemarahan atas kematian warga kulit hitam oleh anggota kepolisian di Amerika Serikat (Bloomberg)
Aksi pembakaran sebagai bentuk kemarahan atas kematian warga kulit hitam oleh anggota kepolisian di Amerika Serikat (Bloomberg)

Bisnis.com, JAKARTA — Puluhan kota di AS kembali bersiap menghadapi kerusuhan setelah  jalan-jalan yang dipenuhi pecahan kaca dan bekas mobil terbakar akibat  jam malam yang diberlakukan pemerintah gagal memadamkan konfrontasi antara pengunjuk rasa dan polisi hingga tadi malam.

Aksi protes atas kematian seorang pria kulit hitam George Floyd itu pada awalnya berlangsung damai. Akan tetapi, kini aksi itu berubah menjadi gelombang kemarahan yang melanda negara yang terpecah secara politik dan ras. 

Sebelum akhirnya meninggal dunia, Floyd sempat sesak nafas karena seorang perwira polisi kulit putih Minneapolis berlutut di lehernya. Bahkan dia menjerit agar dilepaskan karena tidak bisa bernafas seperti terlihat di dalam tayangan video yang beredar luas.

Pengunjuk rasa membanjiri jalan-jalan setelah berminggu-minggu terkunci karena pandemi virus corona. Jutaan orang terkena  PHK dan telah mempengaruhi komunitas minoritas secara tidak proporsional.

Para pendemo memecahkan jendela dan membakar pertokoan, sedangkan polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan di banyak kota. Dalam beberapa kasus, para pengamat dan para wartawan turut jadi korban.

Dalam satu video di Minneapolis, Sebuah mobil Humvee milik pasukan Garda Nasional terlihat bergerak ke kawasan perumahan  Nasional  diikuti petugas polisi yang menggunakan  persenjataan taktis. 

Seorang petugas memerintahkan penduduk untuk masuk ke dalam rumah lalu berteriak "bakar" sebelum menembakkan proyektil ke sekelompok orang di teras depan rumah mereka. Jam malam kota memungkinkan penduduk untuk berada di luar di properti pribadi mereka.

Di New York City, polisi menangkap sekitar 350 orang dalam semalam dan 30 petugas menderita luka ringan. Walikota Bill de Blasio mengatakan tindakan polisi tersebut sedang diselidiki, termasuk video yang dibagikan secara luas yang memperlihatkan sebuah kendaraan sport polisi di Brooklyn yang bergerak maju ke kerumunan demonstran yang melempari mobil dengan puing-puing. 

Beberapa kota lainnya yang rusuh termasuk Atlanta, Los Angeles, Philadelphia, Denver, Cincinnati, Portland, Oregon, Chicago, Louisville, dan Kentucky seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin 1/6). 

Sementara itu,  Aljazeera.com melaporkan bahwa Walikota Atlanta memperpanjang jam malam sedangkan Gubernur Georgia mengizinkan hingga 3.000 pasukan Garda Nasional untuk dikerahkan di seluruh negara bagian untuk merespons  aksi protes atas kematian George Floyd di Minnesota dan Ahmaud Arbery di Georgia. 

Gubernur Brian Kemp mengatakan aksi demo akan lebih banyak lagi di Athena, Savannah dan kota-kota lain.

Walikota Atlanta, Keisha Lance Bottoms menandatangani perintah eksekutif untuk  memperpanjang jam malam. Jam malam itu berlaku  mulai jam 9 malam hari Minggu dan akan berakhir saat matahari terbit pada Senin waktu setempat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Sumber : Sumber: ChannelNewsAsia, Aljazeera.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper