Bisnis.com, JAKARTA— Masyarakat di sekitar Madinah, Arab Saudi kembali mendatangi Masjid Nabawi untuk melaksanakan shalat berjamaah setelah masjid ditutup selama hampir 2 bulan.
Hal itu seperti dikutip dari akun Twitter Haramain Sharifain, pihak sukarelawan yang menyediakan informasi tentang dua masjid suci Arab Minggu (31/5). Pihak Haramain Sharifain menyebut Masjid Nabawi dibuka 1 jam sebelum azan subuh.
Penutupan kembali dilakukan setelah salat isha. Namun, tidak semua titik dapat dikunjungi. Jemaah hanya boleh melakukan salat di halaman dan area perluasan King Fahad Masjid Nabawi.
Dari gambar yang diunggah, tampak sejumlah jemaah mengantre cek suhu tubuh sebelum masuk ke masjid pada saat waktu subuh. Salat berjamaah dilakukan dengan menjaga jarak 1 meter dan menggunakan sajadah masing-masing.
Adapun area yang paling banyak diserbu jemaah umrah dan haji, Rawdah (area dekat makam Nabi Muhammad) dan Riyadhul Jannah (antara Rawdah dan mimbar), akan tetap ditutup untuk publik.
“Masjid akan ditutup segera setelah melebihi kapasitas 40 persen. Shalat dilakukan di atas lantai [karena] seluruh karpet sudah dicopot. Layanan buka puasa tetap ditangguhkan. Lokasi parkir dikurangi 50 persen,” seperti ditulis akun tersebut.
Beberapa syarat yang ditetapkan oleh pengurus Masjid Nabawi setelah adanya pembukaan kembali bagi publik sejak 31 Maret 2020 di antaranya adalah harus memakai masker, anak-anak tidak boleh masuk, menjaga jarak antar jemaah, dan suplai zamzam belum tersedia.
Jemaah dianjurkan untuk berwudu sebelum ke masjid, mensterilkan tangan, membawa sajadah dan tidak membawa makanan dan minuman ke masjid.
Pemerintah Arab Saudi mulai melonggarkan lockdown sejak pekan lalu dengan membuka kembali masjid-masjid untuk salat 5 waktu dan salat Jumat di seluruh kota, kecuali Makkah. Adapun Masjidil Haram akan kembali dibuka pada 21 Juni.