Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying mengecam HSBC Holdings Plc karena tidak secara terbuka menyuarakan dukungannya terhadap rencana China memberlakukan undang-undang keamanan nasional di kota itu.
Dalam posting di Facebook pada Jumat (29/5/2020), Leung mengatakan masyarakat harus memperhatikan dengan cermat sikap bank terhadap undang-undang tersebut karena mereka mengungkapkan pandangannya setelah lebih dari sepekan. Juru bicara HSBC menolak berkomentar.
Leung meminta para pelaku bisnis dari China dan Hong Kong, anggota Kongres Rakyat Nasional dan, delegasi Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China yang memiliki akun di HSBC untuk segera mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka sendiri.
Baca Juga
"Baik China maupun Hong Kong tidak berutang pada HSBC," kata Leung, yang juga wakil ketua badan penasihat politik tingkat tinggi China, CPPCC, seperti dikutip Bloomberg. ”Bisnis HSBC di China dapat digantikan oleh bank dari China atau negara lain dalam semalam."
HSBC sekarang berisiko terseret ke dalam kekacauan yang mengguncang pasar terbesarnya dan di mana ia mendapatkan sekitar sepertiga dari pendapatan globalnya.
Bank yang berbasis di London tahun lalu menjadi titik awal dalam protes anti-pemerintah, dengan kantor cabang dirusak setelah menutup rekening yang terkait dengan protes.