Bisnis.com, JAKARTA - Spanyol akan membuka secara bertahap industri pariwisata musim panas dimulai untuk turis dari negara-negara Eropa, namun memastikan pengunjung hanya pergi ke daerah yang memiliki virus corona terkendali, kata Menteri Luar Negeri, Arancha Gonzalez Laya.
Spanyol biasanya kedatangan lebih dari 80 juta pengunjung setiap tahun sehingga menjadikannya salah satu negara yang paling banyak dikunjungi di dunia. Sektor pariwisata menjadi bagian penting dari ekonominya.
Akan tetapi sektor itu terpukul keras oleh krisis virus corona dan akan berhati-hati membukanya mulai 1 Juli, kata Gonzalez Laya seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (29/5).
"Pada tahun 2020 yang sangat tidak lazim ini, kita tidak akan dapat berperilaku seperti biasa," katanya.
Dia menambahkan bahwa pihaknya akan sangat hati-hati soal kesehatan dan memastikan tidak mengimpor kasus dan berusaha mengendalikan kasus yang ada saat ini.
“Manajemen kami sangat bijaksana untuk memastikan kami mengendalikan Covid-19," katanya.
Masih banyak yang harus diputuskan siapa yang akan dapat melakukan perjalanan ke mana dan kriteria apa, dengan pembicaraan pertama dengan negara-negara Eropa tentang kapan suatu wilayah dapat dianggap aman, kata Gonzalez Laya.
Sementara itu, Prancis akan mengizinkan restoran buka mulai 2 Juni mendatang. Akan tetapi di Paris peraturannya akan lebih ketat daripada di tempat lain, ujar Perdana Menteri Edouard Philippe seperti dikutip TheGuardian.com. Philippe menyampaikan hal itu saat mengumumkan tahap berikutnya dalam pelonggaran penguncian akibat penyebaran wabah Covid-19 di negara itu.
Pemerintah juga mencabut pembatasan perjalanan 100 km secara nasional dan akan membuka kembali pantai dan taman mulai minggu depan.
Philippe mengatakan dia mendukung penghapusan pembatasan perbatasan di wilayah Schengen Eropa tanpa aturan karantina mulai 15 Juni mendatang.