Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Jangan Pisahkan Kesehatan dan Ekonomi dalam Penanganan Covid-19

Sejumlah pengamat menilai cara pandang pemerintah yang memisahkan dampak kesehatan dan ekonomi tidak tepat.
Herdanang Ahmad Fauzan
Herdanang Ahmad Fauzan - Bisnis.com 26 Mei 2020  |  04:20 WIB
Jangan Pisahkan Kesehatan dan Ekonomi dalam Penanganan Covid-19
Ilustrasi - RSPAD Gatot Soebroto melakukan uji terapi plasma darah untuk pasien Covid-19. JIBI - Bisnis/Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Eks menteri Perindustrian Mohammad Suleman Hidayat menilai kunci mengatasi dampak-dampak negatif pandemi Covid-19 terletak pada cara pandang pemerintah. Hidayat menyarankan pemerintah tidak lagi memisah-misahkan kebijakan untuk bidang ekonomi dan kesehatan.

"Saya termasuk orang yang tidak bisa menganggap kesehatan di atas ekonomi. Karena keduanya berkaitan," ujarnya dalam acara diskusi daring dengan Kadin Jawa Barat, Senin (25/5/2020) malam.

Kemudian, bila cara pandang itu sudah bisa dikuasai, perlu pula keberanian untuk mengambil tindakan-tindakan di luar batas nalar. Apalagi pandemi Covid-19 memukul sisi suplai dan permintaan sekaligus.

Dalam catatan Hidayat, seumur hidup ia belum pernah mengalami krisis yang menyerang dua sisi sekaligus layaknya pandemi Covid-19.

"Situasinya, ini adalah krisis yang extraordinary, yang abnormal. Kalau ada sesuatu yang abnormal, mungkin antisipasinya juga bukan cara yang normal. Jadi jika kita melakukan dengan cara biasa, tidak sejalan dengan hal yang harus diantisipasi," sambungnya.

Pendapat yang sama diutamakan Pendiri Yayasan Komatsu Bandung Kohar Amatsunaga.

Selain terpisah-pisah, Kohar memandang sampai sekarang pemerintah tidak menyikapi dampak ekonomi dan kesehatan belum seimbang.

"Kalau kemarin bobotnya lebih berat pada kesehatan, walaupun presiden juga moderat, sekarang harus dievaluasi. Karena mulai terlihat kita ini dampak ekonominya lebih dahsyat sekali," tandasnya.

Dari aspek perekonomian, selain kontraksi ekonomi, Bank Dunia memproyeksikan rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) membengkak menjadi 31,4%.

Sedangkan dari aspek kesehatan sejauh ini pandemi Covid-19 telah menjangkit 22.750 orang lebih di Indonesia. 5.642 di antaranya dinyatakan sembuh, dan 1.391 orang telah meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ms hidayat ms hidayat Virus Corona Virus Corona covid-19 covid-19
Editor : Oktaviano DB Hana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top