Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperingatkan ihwal kemungkinan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperpanjang lagi apabila kurva epidemiologi Covid-19 tidak melandai secara konsisten.
“Bila hari hari ke depan angkanya meningkat karena kita mulai bebas, mulai bepergian, tidak disiplin menggunakan masker, tidak bisa mencuci tangan. Maka ada potensi kita harus memperpanjang seakan mengulang proses yang sudah kita kerjakan kemarin,” Kata Anies di BNPB, Jakarta, pada Senin (25/4/2020).
Anies beralasan saat ini masyarakat DKI Jakarta tengah berhadapan dengan situasi yang cukup unik. Menurutnya, masa akhir perpanjangan PSBB tahap ketiga bersamaan dengan musim mudik dan arus balik.
“Sekarang kita memasuki fase amat menentukan PSBB. Barusan diperpanjang beberapa hari yang lalu sampai tanggal 4 Juni. Perpanjangan ini adalah masa menentukan,” kata dia.
Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menegaskan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta pada tahap awal berkontribusi secara signifikan dalam menurunkan kurva kasus Covid-19.
“Salah satu indikator yang bisa kita monitor yaitu mobilitas penduduk, lewat big data dari Google, kelihatan sekali begitu 60 persen masyarakat tinggal di rumah, kurva Covid-19 kemudian langsung menurun,” kata Pandu melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Jakarta, pada Selasa (19/5/2020).
Baca Juga
Dengan demikian, menurut Pandu, PSBB memiliki dampak signifikan bagi upaya penurunan kurva kasus Covid-19. Kendati begitu, dia menggarisbawahi, penerapannya masih lemah dan cenderung tidak konsisten di dalam payung kebijakannya.