Bisnis.com, JAKARTA - Setelah kontroversi pemenang lelang motor bertanda tangan Presiden Joko Widodo, M. Nuh, tidak mampu membayar Rp2,55 miliar, anak Bos MNC Group Hary Tanoesudibjo, Warren Tanoesudibjo, yang membeli motor listrik tersebut.
Seperti diketahui Warren sebenarnya sebagai penawar tertinggi keempat dalam lelang amal konser BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila). Warren dalam lelang tersebut memberikan penawaran Rp1,55 miliar.
M. Nuh mengalahkan Gabriele Mowengkang, seorang pengusaha Manado yang mengajukan penawaran Rp2,5 miliar, politisi PDI-P Maruarar Sirait sebesar Rp2,2 miliar, dan Warren Tanoesoedibjo Rp1,55 miliar.
Setelah kontroversi pemenang lelang motor itu, panitia memutuskan anak Bos MNC Group Hary Tanoesudibjo, Warren Tanoesudibjo, menjadi pemenang membeli motor listrik tersebut.
Hary Tanoe mengatakan bahwa alasan putranya ikut menawar dalam lelang itu karena sebagai pengaggum Jokowi sehingga ingin memiliki motor tersebut.
Menurutnya, putranya sempat minta izin untuk menggunakan tabungan pridbadi guna menebus motor listrik bermerek Gesit dalam lelang amal Covid-19 tersebut. Warren dalam lelang itu memberikan penawaran Rp2,5 miliar.
"Jadi dia [Warren] waktu itu minta izin kalau dari tabungannya bisa tidak dipakai untuk menyumbang ya silakan saja kalau kamu mau," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/5/2020).
Diketahui konser penggalangan donasi untuk penanganan Covid-19 itu disiarkan langsung oleh TVRI dan beberapa stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu.
Tersiar kabar bahwa konser yang dimeriahkan oleh penampilan sederet musisi ternama seperti Rossa, Via Vallen, Lyodra, dan Bimbo menelan biaya yang fantastis yakni lebih dari Rp6 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Panitia Konser Olivia Zalianty menampik kebenaran informasi tersebut.
"Saya bersaksi atas nama alam semesta yang ikut menyaksikan ini, bahwa itu tidak benar sama sekali. Biaya konser ini jauh banget dari angka Rp1 miliar yang kalau kita nominalkan itu sekitar Rp500 jutaan," katanya.