Bisnis.com, JAKARTA – Jerman bergerak cepat untuk membuka kembali perbatasan negaranya yang ditutup untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19). Pembukaan ini diawali dengan perbatasan dengan Prancis dan Austria.
Dilansir Bloomberg, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan di parlemen kaukus pada Selasa (12/5) malam bahwa kontrol perbatasan harus berakhir sesegera mungkin. Namun ia tidak memberikan tanggal tertentu.
Sementara itu, Menteri dalam negeri Horst Seehofer menentang pembukaan kembali perbatasan secara umum. Masalah ini kemungkinan akan dibahas pada rapat kabinet Rabu (13/5) malam.
Austria dan Jerman akan melonggarkan kontrol perbatasan pada hari Jumat dan mencabut sepenuhnya pada 15 Juni setelah Merkel dan Kanselir Austria Sebastian Kurz membahas masalah ini melalui telepon, ungkap pemerintah Austria, Rabu (13/5).
Merkel juga berbicara mengenai pembukaan perbatasan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Kanselir Kurs mengatakan Austria dan Swiss berencana untuk melonggarkan kontrol dalam beberapa hari mendatang dan mencabut sepenuhnya pada Juni.
Kontrol yang diberlakukan pada bulan Maret melarang sebagian besar perjalanan dan mewajibkan mereka yang masih diizinkan masuk untuk menjalani karantina panjang. Kontrol perbatasan tersebut memberikan pukulan besar bagi industri pariwisata, yang merupakan bagian penting dari ekonomi benua Eropa.
Posisi Jerman di jantung Eropa, yang berbatasan dengan sejumlah negara termasuk Polandia dan Republik Ceko di timur dan Prancis dan Belanda di barat, memberikan peran penting bagi negara dalam menghidupkan kembali perjalanan internasional.
Kemampuan untuk melintasi perbatasan tanpa pemeriksaan apa pun telah lama menjadi salah satu fitur utama dari zona euro dan landasan persatuannya. Kanselir Kurz mengatakan pencabutan kontrol tersebut adalah langkah paling penting untuk memulai kembali perekonomian.
Komisi Eropa akan membuat rekomendasi tidak mengikat pada pembukaan perbatasan pada hari Rabu.
Komisaris Urusan Ekonomi dan Keuangan Uni Eropa Paolo Gentiloni mengatakan Eropa dipastikan tetap menjalankan musim liburan musim panas dengan langkah-langkah keamanan dan pembatasan.