Bisnis.com, JAKARTA – China telah menangguhkan impor daging sapi dari empat rumah jagal di Australia. Perkembangan ini serta merta memicu kekhawatiran dampak tensi antara kedua negara terhadap hubungan perdagangan Australia yang paling penting.
Menurut pernyataan di situs web bea cukai, penangguhan tersebut dimulai pada 12 Mei 2020. Meski demikian, tidak dijelaskan alasan untuk penangguhan ini.
Keempat fasilitas potong hewan ternak yang dimaksud berkontribusi sekitar 35 persen dari ekspor daging sapi Australia ke China, menurut Australian Broadcasting Corp.
Sementara itu, Dewan Industri Daging Australia mengatakan masalah ini terkait dengan isu akses perdagangan dan pasar dan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison memimpin respons yang diberikan.
“Meski tidak diinginkan, kami telah menangani isu-isu seperti ini sebelumnya," ungkap CEO Patrick Hutchinson dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Bloomberg.
Dalam beberapa pekan terakhir, Australia telah memicu ketegangan dengan China dengan menyerukan penyelidikan independen terhadap asal-usul pandemi virus corona (Covid-19).
Baca Juga
Padahal, Australia diketahui merupakan salah satu negara yang ekonominya paling bergantung pada China. Langkah ini kontan memunculkan kekhawatiran di kalangan pebisnis. Australia juga menghadapi ancaman ancaman tarif yang besar pada pengiriman gandumnya ke China.
Pemerintah Australia mengatakan telah diberikan waktu hingga 19 Mei untuk menyampaikan pembelaan finalnya terhadap penyelidikan anti-dumping China ke dalam ekspor sereal negara tersebut.