Bisnis.com, SEOUL – Pemerintah Korea Utara mengecam latihan militer Korea Selatan baru-baru ini, menurut media pemerintah pada Jumat (8/5/’2020).
Perwakilan militer Korut mengatakan latihan militer Korsel baru-baru ini merupakan provokasi berbahaya yang memancing reaksi, demikian pernyataan yang dilansir Korean Central News Agency (KCNA).
"Latihan baru-baru ini dijadikan sebagai kesempatan, yang kembali membangunkan kami pada kenyataan bahwa selamanya musuh tetaplah musuh," bunyi pernyataan itu.
Korut menyebutkan soal latihan militer oleh Komando Tempur Udara Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) pada Rabu (6/5), dan mengatakan latihan tersebut melanggar perjanjian antar-Korea yang bertujuan meredam ketegangan militer.
"Semuanya kini kembali ke titik awal sebelum KTT Korsel-Korut pada 2018," menurut pernyataan itu.
Pada Minggu (3/5/2020), Korsel mengatakan pasukan Korut melepaskan sejumlah tembakan ke arah pos penjagaan Korsel di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua negara.
Pasukan Korsel membalas aksi tersebut dengan meluncurkan tembakan peringatan, tanpa adanya laporan korban.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan tembakan yang diluncurkan oleh Korut sepertinya "kebetulan".