Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Ada Internet, Puluhan SMA dan SMK di NTT malah Gembira

Puluhan SMA/SMK di Nusa Tenggara Timur (NTT) tak memiliki akses Internet. Namun mereka malah gembira, mengapa?
Presiden Joko Widodo berbincang dengan seorang peserta saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (30/7)./Antara
Presiden Joko Widodo berbincang dengan seorang peserta saat peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (30/7)./Antara

Bisnis.com, KUPANG - Puluhan SMA/SMK di Nusa Tenggara Timur (NTT) tak memiliki akses Internet. Namun mereka malah gembira, mengapa?

Rupanya hal itu berkaitan dengan penyelenggaraan ujian nasional, yang selama ini menggunakan konsep UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).

Karena tidak memiliki akses internet, ujian nasional di SMA/SMK itu dilakukan secara manual dengan mengisi lembar jawaban dengan lingkaran dutilis dari pensil.

Namun, karena pandemi Virus Corona Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghapuskan ujian nasional tahun ini.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Benyamin Lola, mengatakan sebanyak 21 sekolah SMA/SMK di provinsi setempat hingga saat ini belum terjangkau internet guna menunjang proses pendidikan di sekolah tersebut.

“Kendala internet ini yang membuat ke-21 sekolah SMA/SMK itu hingga saat ini belum bisa menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer melainkan dengan Ujian Nasional Kertas Pensil,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis (7/5/2020).

Ia mengatakan, pada 2020 ini, sekolah yang belum terjangkau internet ini tidak mengalami kesulitan serius dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) karena Pemerintah Pusat telah memutuskan bahwa UN ditiadakan akibat pandemi Virus Corona (Covid-19).

Jika tidak terkendala pandemi Corona, lanjut dia, maka jumlah sekolah yang siap menggelar UNBK sebanyak 820 SMA/SMK.

Benyamin Lola mengakui bahwa akses internet belum merata di NTT khususnya menjangkau seluruh sekolah yang ada di wilayah pelosok.

Untuk itu, pihaknya telah membangun koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) setempat agar mengarahkan pembangunan BTS (Base Transceiver Station) di wilayah yang tidak tersentuh internet atau blank spot.

“Dan itu sudah mulai dilakukan dari 2019 sampai saat ini hingga tersisa 21 sekolah belum terjangkau internet,” katanya.

Benyamin menambahkan, secara teknis, pihaknya juga telah membangun kerja sama dengan pihak PT Telkom setempat untuk penyediaan jaringan serta beberapa provider yang beroperasi di NTT.

“Karena itu kami berharap untuk UN di tahun mendatang semua sekolah SMA/SMK di NTT bisa tercover internet,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper