Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes Klaim Lampaui Target Jokowi 10 Ribu Pemeriksaan PCR Sehari

Kementerian Kesehatan mengklaimmelampui target Jokowi untuk pemeriksaan pemeriksaan polymerase chain reaction terkait Covid-19 sebanyak 10 ribu per hari.
Cobas 8800, alat deteksi virus corona produksi perusahaan farmasi Roche/Twitter@KEMRI-Kenya
Cobas 8800, alat deteksi virus corona produksi perusahaan farmasi Roche/Twitter@KEMRI-Kenya

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengklaim telah melampui target pemeriksaan polymerase chain reaction atau PCR terkait Covid-19 sebanyak 10 ribu pemeriksaan spesimen per hari.

“Untuk sekarang ini kapasitas itu sudah terlampaui dari 89 laboratorium jejaring yang direncanakan, sudah ada 41 laboratorium yang aktif beroperasi, kata Plt. Kepala Badan Litbangkes Kemenkes Abdul Kadir dalam diskusi virtual yang disiarkan Radio Elshinta, Jakarta, pada Selasa (5/4/2020).

Dia menerangkan rata-rata kapasitas terpasang dari sebuah laboratorium itu adalah 300 pemeriksaan per hari. Dengan demikian, menurut dia, jika 41 laboratorium dikalikan 300 kapasitas terpasang maka kemampuan tes per hari adalah 12.300.

“Jadi apa yang ditargetkan Presiden sebenarnya sudah kita lampaui. Kita sudah bisa memeriksa 12 ribu sampel spesimen,”tuturnya.

Presiden Joko Widodo meminta percepatan pengetesan polymerase chain reaction (PCR). Dia ingin dilakukan pengetesan 10.000 spesimen per hari.

“Tes PCR sampai hari ini sudah menjangkau 26.500 tes. Ini juga lompatan yang baik, tapi saya ingin setiap hari paling tidak kita bisa tes lebih dari 10.000,” kata Presiden dalam rapat terbatas dengan Gugus Tugas Covid-19 melalui video conference, Senin (13/4/2020).

Jokowi melanjutkan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya mendatangkan 18 buah alat tes PCR. Setiap alat memiliki kapasitas 5.000 spesimen per hari.

“Berarti 18 [alat PCR] per hari bisa tes 9.000, sangat baik,” kata Jokowi.

Selain itu Jokowi juga meminta jangkauan tes PCR diperluas, utamanya di daerah episentrum. Presiden meminta penumpukan sampel di laboratorium dikurangi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper