Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skandal Seks, Kutukan Bagi Politisi Demokrat?

Joe Biden mantan wakil presiden di era Obama sekaligus penantang terkuat Donald Trump pada pemilu mendatang tiba-tiba diterjang isu pelecehan seksual. Inikah kutukan bagi para politisi demokrat?
Mantan Wapres AS Joe Biden: Bertahan melawan Trump atau terjungkal gara-gara skandal seksual seperti Bill Clinton?/Bloomberg
Mantan Wapres AS Joe Biden: Bertahan melawan Trump atau terjungkal gara-gara skandal seksual seperti Bill Clinton?/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Joe Biden mantan wakil presiden AS di era Barack Obama berkuasa, sekaligus penantang terkuat Donald Trump pada pemilu mendatang, tiba-tiba diterjang tuduhyan skandal pelecehan seksual. Betulkah masalah seksual jadi kutukan bagi para politisi demokrat?

Joe Biden mengakhiri kebisuan berminggu-minggu atas tuduhan pelecehan seksual terhadap mantan stafnya. Biden menyangkal keras tuduhan itu pada Jumat. Dia menantang agar semua arsip dibeberkan untuk membuat terang duduk perkara yang sebenarnya.

"Tidak. Itu tidak benar. Saya mengatakan dengan tegas bahwa itu tidak pernah, tidak pernah terjadi, dan itu tidak terjadi, " kata Biden di program "Morning Joe " MSNBC. Biden tampil setelah tekanan terhadap dirinya semakin masif. “Itu tidak pernah terjadi. Saya tidak ingat jenis keluhan apa pun yang mungkin ia ajukan. Itu 27 tahun yang lalu, dan saya tidak ingat atau tidak ada orang lain yang saya sadari."

Komentar mantan wakil presiden itu muncul lebih dari sebulan setelah Tara Reade, seorang mantan staf di kantor Senatnya, mengumumkan kepada publik bahwa Biden mendorongnya ke dinding di sebuah gedung kantor, meletakkan tangannya di atas roknya dan menyerangnya secara seksual dengan jari-jarinya.

Biden pada awalnya membantah tuduhan tersebut dalam pernyataan tertulis. Tiga mantan staf senior Biden mengaku tidak ingat Reade pernah memberi tahu tentang hal itu.

Reade mengatakan dia mengajukan keluhan secara lebih formal tentang pelecehan seksual yang dialaminya ke apa yang kemudian disebut Office of Employment Practices di Senat, Tetapi Reade tidak memiliki salinan dokumen tersebut. Saudara laki-laki Reade dan seorang mantan tetangga mengatakan kepada wartawan bahwa mereka ingat diberitahu tentang kejadian itu.

Jumat sore, Biden mengirim surat ke Sekretaris Senat, meminta agar Senat merilis dokumen yang terkait dengan tuduhan Reade tentang pelecehan seksual.

"Saya meminta Anda melakukan atau mengerahkan langkah apa pun yang diperlukan untuk mendapatkan catatan di Kantor ini, dan begitu ditemukan, arahkan pencarian dugaan pengaduan dan publikasikan hasil pencarian ini," tulis Biden dalam suratnya.

Biden telah meminta Arsip Nasional untuk merilis catatan yang relevan, tetapi seorang juru bicara mengatakan segala sesuatu yang berkaitan dengan keluhan personal akan tetap berada di bawah kewenangan Senat.

Tidak diketahui apakah catatan tertulis soal keluhan Reade, jika dibuat, masih ada setelah 27 tahun berlalu. Badan Arsip Nasional tidak mencantumkan dalam koleksinya  catatan dari Kantor Pengawas Praktik Ketenagakerjaan di Senat, yang menangani pengaduan tentang pelecehan seksual dan bentuk-bentuk  diskriminasi kerja lainnya.

Banyak kalangan Demokrat yang menerima bantahan Biden dan mereka tetap berkomitmen untuk mendukungnya.

Meski begitu, tuduhan Reade telah memaksa Demokrat mengarahkan prinsip-prinsip gerakan #MeToo kepada salah satu dari mereka. Para politisi Demokrat dipaksa menyeimbangkan antara mempercayai tuduhan wanita dan mendukung pria yang dituduh, yang kebetulan saat ini menjadi pemimpin partai. Menghadapi pilihan antara Biden dan Presiden Donald Trump, yang catatannya mencakup tuduhan dari lusinan perempuan, mereka hanya melihat satu jalan yang mungkin.

"Saya percaya @ JoeBiden," tulis mantan Gubernur Michigan Jennifer Granholm melalui Twitter. “Siapa pun yang mengenalnya tahu tuduhan ini bertentangan dengan karakternya, budaya di kantornya, bagi jiwanya. Dia belum pernah menjadi pria seperti itu. Cerita telah didengar dan diperiksa. Tidak ada staf yang mengingatnya. Tidak ditemukan keluhan. Lupakanlah."

Betapa pun tuduhan Reade telah memaksa Demokrat menilai penanganan Biden terhadap tuduhan tersebut mengingat dukungan mereka di masa lalu atas klaim Christine Blasey Ford bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual oleh Brett Kavanaugh, yang muncul selama persidangan konfirmasi untuk menjadi hakim agung.

CEO Time Up, Tina Tchen, mantan kepala staf Michelle Obama, mengatakan pada MSNBC, Jumat, bahwa ia menghargai upaya Biden untuk mengatasi tuduhan Reade dan permintaannya agar catatan personalnya  dirilis. Dia menyarankan bahwa "transparansi" yang sama harus datang dari "setiap kandidat yang mencalonkan diri sebagai presiden," sindirnya kepada Trump.

Tchen menyarankan bahkan jika tuduhan Reade harus dibuktikan, pemilih harus mempertimbangkannya bersama dengan segala hal lain yang mereka ketahui tentang Biden - dan tentang Trump.

Biden mengatakan dia tidak akan berspekulasi tentang mengapa Reade memilih untuk berbicara sekarang tetapi menekankan ada dua sisi dari cerita. "Aku tidak akan masuk dan mempertanyakan motifnya," katanya. "Aku tidak akan menyerangnya. Dia memiliki hak untuk mengatakan apa pun yang ingin dia katakan, tetapi saya memiliki hak untuk mengatakan, "Lihatlah faktanya."

Pertarungan masih panjang, satu hal yang pasti tuduhan kepada Joseph Robinette "Joe" Biden, Jr mengingatkan orang pada kasus Bill Clinton dan Monica Lewinsky.

Clinton yang saat itu masing berusia 49 tahun terlibat skandar dengan Lewinsky, 22, yang sedang magang di Gedung Putih. Affair mereka terjadi antara 1995 dan 1997 namun baru terungkap pada 1998.

Kita masih menanti, apakah Biden akan tetap maju menantang Trump atau terjungkal karena kutukan skandal seksual seperti dialami Clinton, sang presiden muda AS yang mahir meniup saxophone.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg/Wikipedia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper