Bisnis.com, JAKARTA - Indeks manufaktur Rusia merosot ke level terendah sejak pencatatan dimulai pada 1997 ketika kuncian di seluruh Eropa menghambat permintaan.
Data IHS Markit menunjukkan indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) turun menjadi 31,3 pada April, dari 47,5 pada Maret.
Adapun, perkiraan median dari delapan ekonom yang disurvei Bloomberg sebelumnya memproyeksikan penurunan yang moderat pada 40,5.
"Output dan pesanan baru berkontraksi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya karena permintaan klien domestik dan asing merosot," kata Sian Jones, seorang ekonom di IHS Markit dalam sebuah pertanyaan, seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (30/4/2020).
Sementara itu, tambahnya, depresiasi rubel dan kelangkaan pemasok mendorong biaya lebih tinggi dengan beberapa perusahaan masih dapat meneruskan sebagian biaya kepada klien.
Indikator itu memberi tanda pertama betapa buruknya ekonomi Rusia dapat terkena dampak dari virus Corona.
Baca Juga
Ekonomi pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin menuju kontraksi terdalam selama 20 tahun terakhir karena pengekspor energi terbesar dunia itu menerima pukulan ganda dari pandemi dan penurunan harga minyak.
"PMI ini menunjukkan dampak tekanan yang sangat meluas, meskipun tidak memberi gambaran seberapa dalam pemotongan terhadap output. Aktivitas mungkin turun sepertiga secara keseluruhan, dengan lebih banyak yang merugi daripada yang untung," kata ekonom Bloomberg, Scott Johnson.
Kemerosotan 15 persen dalam rubel terhadap dolar tahun ini telah menciptakan beban tambahan bagi pabrik-pabrik yang bergantung pada barang-barang impor.
Produksi industri, yang secara mengejutkan naik pada bulan Maret, dapat turun 3,8 persen tahun ini, kata IHS Markit. Lockdown sebagian sebagian yang diberlakukan akhir bulan lalu telah diperpanjang hingga 11 Mei.
Kebijakan ini membatasi bisnis yang memiliki kontak langsung dengan klien, menghentikan aktivitas di restoran, toko non-makanan dan pusat kebugaran. Pabrik-pabrik terus bekerja, meskipun ada yang memangkas jam kerja.
Dana Moneter Internasional memperkirakan kontraksi 5,5 persen dalam ekonomi Rusia tahun ini, sekitar dua kali lipat dari prediksi pada ekonomi dunia secara keseluruhan. Pemulihan ekonomi Rusia tahun depan diperkirakan lebih lambat daripada di sebagian besar negara lain.