Bisnis.com, JAKARTA - Pemberian Remdesivir (anti virus) buatan Gilead Sciences mampu mempercepat penyembuhan pasien penyakit tertular Virus Corona (Covid-19). Pasien akut dengan kondisi parah dan gangguan paru-paru bisa pulih dalam waktu 11 hari.
Pasien tertular Virus Corona (Covid-19) rawat inap dengan kondisi parah dan gangguan paru-paru yang menerima remdesivir pulih lebih cepat ketimbang pasien serupa yang menerima plasebo (obat tanpa kandungan apapun), demikian menurut Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional (National Institute of Allergy and Infectious Diseases/NIAID) Amerika Serikat (AS) dalam rilisnya pada Rabu (29/4).
Hasil tersebut diperoleh dari analisis data awal uji coba acak terkendali yang melibatkan 1.063 pasien, yang dilakukan sejak 21 Februari.
"Hasil awal menunjukkan pasien yang menerima remdesivir memiliki waktu pemulihan 31 persen lebih cepat dibanding pasien yang menerima plasebo," ungkap rilis itu, seperti dilaporkan Xinhua, Kamis (30/4/2020).
Rata-rata waktu pemulihan pasien yang menerima remdesivir adalah 11 hari, sedangkan pasien yang menerima plasebo 15 hari.
Hasil juga mengindikasikan potensi penurunan angka kematian, dengan tingkat kematian pada kelompok yang menerima remdesivir adalah 8 persen, lebih rendah dari kelompok plasebo yakni 11,6.
Peserta pertama uji klinis obat tersebut adalah seorang warga Amerika yang dipulangkan setelah menjalani karantina di atas kapal pesiar Diamond Princess yang merapat di Yokohama, Jepang.
Pasien mengajukan diri untuk ikut serta dalam penelitian tersebut di lokasi penelitian pertama, Universitas Nebraska Medical Center, pada Februari 2020 lalu, menurut NIAID.
Total 68 lokasi akhirnya bergabung dengan penelitian tersebut, 47 di antaranya berada di AS, sementara 21 lainnya tersebar di negara-negara Eropa dan Asia.
Uji klinis yang disponsori oleh NIAID itu, bagian dari Institut Kesehatan Nasional (National Institutes of Health/NIH), merupakan uji klinis pertama yang diluncurkan di AS untuk mengevaluasi pengobatan eksperimental COVID-19.
Gilead Sciences, sebuah perusahaan biofarmasi asal Amerika Serikat, mengumumkan hasil awal uji coba fase 3 dari remdesivir pada pasien COVID-19 dengan kondisi parah. Hasil menunjukkan lebih dari separuh pasien dalam kelompok pengobatan 5 dan 10 hari dapat meninggalkan rumah sakit setelah dua pekan.
Percobaan tersebut mengevaluasi durasi pemberian remdesivir selama 5 dan 10 hari pada pasien COVID-19 rawat inap dengan gejala parah. Penelitian menunjukkan pasien yang menerima terapi remdesivir selama 10 hari mencapai peningkatan status klinis yang sama dibandingkan pasien dalam kelompok pengobatan 5 hari, menurut Gilead Sciences.
"Pada Hari ke-14, sebanyak 64,5 persen pasien dalam kelompok pengobatan 5 hari dan 53,8 persen pasien dalam kelompok pengobatan 10 hari sama-sama mencapai pemulihan klinis," papar pernyataan perusahaan tersebut.