Bisnis.com, JAKARTA - Satu demi satu, sejumlah negara mulai memperlonggar kebijakan lockdown (karantina) dalam menghadapi wabah virus Corona (Covid-19). Vietnam menjadi negara pertama yang melakukan itu, yakni pada minggu lalu.
Lantas, giliran Selandia Baru, di mana Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan pagi tadi untuk "sedikit membuka keran lockdown" di negaranya, yakni memperbolehkan aktivitas sejumlah bisnis yang tak begitu penting untuk beroperasi.
Tak ketinggalan Italia juga akan menerapkan kebijakan yang hampir serupa dengan Selandia Baru, yakni mengendurkan kebijakan lockdown.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan, langkah-langkah itu akan mulai diberlakukan pada 4 Mei, dengan orang-orang diizinkan mengunjungi kerabat mereka dalam jumlah kecil.
Selain itu, taman, pabrik, dan lokasi pembangunan akan dibuka kembali. Meski demikian sekolah tidak akan memulai kembali kelas hingga September.
Itu terjadi ketika negara itu mencatat jumlah kematian harian terendah dalam beberapa minggu. Ada 260 kematian terkait virus Corona pada hari Minggu, angka harian terendah sejak 14 Maret. Total warga yang meninggal kini ada di angka 26.644, tol resmi tertinggi di Eropa.
Baca Juga
Langkah pelonggaran lockdown itu disampaikan Conte dalam sebuah siaran di televisi, seperti yang dikutip dari BBC. Ada beberapa kebijakan dalam "fase dua" kebijakan lockdown ini, begitu Conte membahasakannya. Berikut beberapa di antaranya.
- Orang akan diizinkan untuk bergerak di sekitar wilayah mereka sendiri - tetapi tidak di antara wilayah yang berbeda
- Pemakaman diatur untuk dilanjutkan, tetapi dihadiri maksimal 15 orang, dan idealnya dilakukan di luar ruangan
- Atlet individu dapat melanjutkan pelatihan, dan orang dapat melakukan olahraga tidak hanya di sekitar rumah mereka tetapi di daerah yang lebih luas
- Bar dan restoran akan dibuka kembali untuk layanan takeaway mulai 4 Mei - tidak hanya pengiriman seperti sekarang - tetapi makanan harus dikonsumsi di rumah atau di kantor
- Penata rambut, salon kecantikan, bar dan restoran diharapkan akan dibuka kembali untuk makan malam mulai 1 Juni
- Lebih banyak toko ritel yang belum dibuka di bawah langkah-langkah pelonggaran paling awal akan dibuka kembali pada 18 Mei bersama dengan museum dan perpustakaan
- Tim-tim olahraga juga akan dapat mengadakan pelatihan kelompok mulai 18 Mei
- Tidak ada pengumuman tentang kemungkinan liga sepak bola Italia Serie A dilanjutkan, bahkan di balik pintu tertutup.
Meski fase II akan dijalankan, Conte tetap mengingatkan bahwa masyarakat Italia harus tetap memperhatikan jarak antarwarganya. Hal ini ia tekankan dengan keras.
"Jika kita tidak menghargai tindakan pencegahan kurva akan naik, kematian akan meningkat, dan kita akan memiliki kerusakan permanen pada ekonomi kita," kata perdana menteri. "Jika kamu mencintai Italia, jaga jarakmu."
Menurut data dari Johns Hopkins University of Medicine sendiri, tingkat kasus positif di Italia termasuk yang tertinggi. Yakni mencapai 197.675 kasus positif (tertinggi ketiga di dunia) dengan jumlah kematian mencapai 26.644.