Bisnis.com, JAKARTA - Satu demi satu, kabar menggembirakan perihal perlawanan terhadap virus Corona (Covid-19), mulai muncul. Pekan lalu, Vietnam dikabarkan telah mengendurkan kebijakan lockdown (karantina) di Hanoi, Ibu Kota, akibat tak ada kasus baru warga yang terpapar di negara tersebut.
Awal pekan ini, giliran Selandia Baru yang mengabarkan kabar gembira itu. Negara Oceania itu mengatakan jumlah pasien positif di sana dilaporkan turun drastis sepanjang minggu lalu, yakni hanya dalam angka satuan, tak sampai dua digit.
Bahkan, Perdana Menteri Jacinda Ardern berani mengatakan bahwa virus Corona itu "saat ini bisa dihilangkan." Sebenarnya, perkataan Ardern itu seperti sesumbar saja. Toh, masih ada warga Selandia Baru yang tetap terpapar Covid-19, meski angkanya sangat kecil.
Sejumlah kalangan pun berkata demikian. Para pejabat setempat telah memperingatkan untuk tidak berpuas diri atas capaian Selandia Baru tersebut, dengan mengatakan virus Corona tidak berarti berakhir total saat ini.
Mulai Selasa, beberapa kegiatan bisnis, kesehatan, dan pendidikan yang tidak terlalu penting di sana diperbolehkan dibuka oleh pemerintah.
Meski demikian, kebanyakan orang masih akan diminta untuk tetap tinggal di rumah setiap saat dan menghindari semua interaksi sosial dengan jumlah kerumunan massa yang banyak.
Baca Juga
Namun, apa pun itu, keberhasilan Selandia Baru menekan angka pasien positif virus Corona, sangat disyukuri pemerintah di sana.
"Kami membuka ekonomi, tetapi kami tidak membuka kehidupan sosial masyarakat," kata Ardern pada briefing pemerintah harian.
Sejauh ini, Selandia Baru telah melaporkan kurang dari 1.500 kasus virus Corona yang dikonfirmasi. Sedangkan jumlah warga yang meninggal mencapai 19 orang.